NKB.014 - JADILAH TUHAN ,KEHENDAK-MU

1.  Jadilah, Tuhan kehendakMu!
‘Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya.
Bentuklah aku sesukaMu,
‘kan ‘ku nantikan dan berserah.

2.  Jadilah, Tuhan kehendakMu!
Tiliklah aku dan ujilah.
Sucikan hati, pikiranku
dan di depanMu, ‘ku menyembah.

3.  Jadilah, Tuhan kehendakMu!
Tolong, ya Tuhan, ‘ku yang lemah!
Segala kuasa di tanganMu;
jamahlah aku, sembuhkanlah!

4.  Jadilah, Tuhan kehendakMu!
S’luruh hidupku kuasailah.
Berilah RohMu kepadaku,
agar t’rang Kristus pun nyatalah.

LINK INFORMASI PENTING

Related Posts:

NKB.013 - O, ALLAHKU, JENGUKLAH DIRIKU

1.  O Allahku, jenguklah diriku,
ujilah hati dan pikiranku.
Aku telah berdosa dan cemar,
sucikan dan jadikan ‘ku benar.

2.  Pujianku tetaplah bagiMu,
kar’na ‘Kau hapus dosa-dosaku.
Nyatakanlah firmanMu yang kudus,
agar ‘ku junjung namaMu terus.

3.  Ya Tuhanku, hidupku t’rimalah;
kasih yang murni, o curahkanlah.
Taklukkanlah dendam dan nafsuku,
tinggallah ‘Kau tetap di hatiku.

4.  O Roh Kudus, bangkitkan jiwaku;
mari berkarya dalam hidupku.
FirmanMulah tumpuan yang teguh,
dan ‘ku dambakan rahmatMu penuh.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.012 - O TUHANKU, 'KAU DATANG KE DUNIA

1.  O Tuhanku, ‘Kau datang ke dunia,
untuk menghapus dosa umatMu.
Bagai seekor rusa yang dahaga,
padaMu Tuhanku, merindu hatiku

Reff:
Aku berserah, ya Tuhan, padaMu,
‘ku b’rikan bagiMu seluruh hidupku.

2.  ‘Ku bersedih kar’na tekanan dosa
dan jiwaku terkungkung dalam g’lap.
Kini berikan damai dan sentosa,
tahirkan diriku dan dosa pun lenyap.

Reff:
Aku berserah, ya Tuhan, padaMu,
‘ku b’rikan bagiMu seluruh hidupku.

3.  O Roh Kudus, berikanlah karunia,
hancurkan kuasa setan dalamku.
Jadilah pandu dan terang s’lamanya
dan bagi Tuhanku siapkan hatiku.

Reff:
Aku berserah, ya Tuhan, padaMu,
‘ku b’rikan bagiMu seluruh hidupku.

4.  Bila kelak berakhirlah dunia,
di sisiMu ‘ku akan berteduh.
Dan kini bak peronda yang berjaga,
begitu jiwaku menanti datangMu.

Reff:
Aku berserah, ya Tuhan, padaMu,
‘ku b’rikan bagiMu seluruh hidupku.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.011 - YA, YESUS TEBUSLAH SE'GNAP DOSAKU

1.  Ya Yesus, tebuslah seg’nap dosaku.
‘Ku rindu ‘Kau tinggal t’rus di hatiku.
Enyahkan berhala dan musuh keji
dan basuhlah daku menjadi bersih.

Reff:
Hatiku ‘kan bak salju persih,
kar’na darahMu membasuhku bersih.

2.  Ya Yesus, sekarang tolong diriku,
supaya berpaut tetap padaMu.
Dosaku membuat hatiku pedih,
oh, basuhlah daku menjadi bersih.

Reff:
Hatiku ‘kan bak salju persih,
kar’na darahMu membasuhku bersih.

3.  Ya Yesus, dengarlah permohonanku,
‘ku nantikan Dikau pada salibMu
Demi kes’lamatan, darahMu ‘Kau b’ri,
oh, basuhlah daku menjadi bersih.

Reff:
Hatiku ‘kan bak salju persih,
kar’na darahMu membasuhku bersih.

4.  Ya Yesus, ‘Kau lihat ‘ku menantiMu,
seg’ra datanglah dan tebus hidupku.
KasihMu besar, indah dan abadi,
oh, basuhlah daku menjadi bersih.

Reff:
Hatiku ‘kan bak salju persih,
kar’na darahMu membasuhku bersih.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.010 - DARI KUKUNGAN MALAM GELAP

1.  Dari kungkungan malam gelap, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;
masuk ke dalam t’rangMu tetap; Yesus, ‘ku datanglah.
Dari sengsara, sakit dan aib, masuk dalam kasih ajaib.
Dan kurindukan dosaku raib, Yesus, ‘ku datanglah.

2.  Dari hidupku yang bercela, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;
masuk ke dalam t’rang mulia, Yesus, ‘ku datanglah.
Dari gelombang bah menderu, masuk ke dalam kasih teduh
dan ‘ku tinggalkan susah, keluh, Yesus, ‘ku datanglah.

3.  Dari gelisah, angkuh, sesat, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;
masuk ke dalam naungan berkat, Yesus, ‘ku datanglah.
Dari kecewa, hati sendu, masuk ke dalam t’rang kasihMu
dan sukacita pun milikku, Yesus, ‘ku datanglah.

4.  Dari derita ‘kan maut seram, Yesus, Tuhan, ‘ku datanglah;
masuk ke dalam rumah senang, Yesus, ‘ku datanglah.
Dari gelora yang menerjang, masuk ke dalam damai tenang
dan wajahMu terus kujelang, Yesus, ‘ku datanglah.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.009 - ENGKAU SABAR MENANTI

1.  Engkau sabar menanti, sedikit tak jemu
menunggu ‘ku bukakan bagiMu pintuku.
Tuhanku ‘ku akui: ‘Ku pakai namaMu,
tetapi ‘ku biarkan di luar Rajaku.

2.  Engkau ketuk pintuku, ‘ku lihatlah jelas.
bekas luka di tangan dan muka yang welas.
Sebab dosaku jua terkancing pintuku;
dan ‘Kau sabar menunggu ‘ku buka hatiku.

3.  Engkau menyapa daku dengan lemah-lembut:
“Untukmu t’lah ‘Ku tahan derita kemelut.
Beginikah caramu menyambut Tuhanmu?”
O Yesus, b’rilah ampun! Masuki hatiku.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.008 - ABADI, TAK NAMPAK

1.  Abadi, tak nampak, Yang Maha Esa,
yang tak terhampiri terang tahtaNya
yang dalam PutraNya telah dikenal,
bagiNyalah hormat dan kuasa kekal.

2.  Ibarat cahaya berkarya terang,
wibawa rajawi kekal ‘Kau pegang.
Teguh bagai gunung keadilanMu
dan awanMu sarat dengan kasihMu.

3.  Engkaulah Yang Hidup kekal s’lamanya;
segala yang hidup, Engkau Dasarnya.
Terbataslah hidup bagaikan kembang;
Engkau Surya Hidup yang tak terbenam.
Ya Bapa, Pencipta segala terang,
dipuji malaikat di sorga cerlang;
pun kami memuji, pun kami sembah
Engkau yang bertahta di cah’ya baka.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.007 - NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU

1.  Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Allah,
Pencipta cakrawala.
Segala Serafim, Kerubim, pujilah Dia
besarkanlah namaNya.

Reff:
Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

2.  Puji Dia, wahai mentari, wahai bulan,
sembahlah Dia terus.
Dan wahai bintang-bintang terang yang gemerlapan,
muliakan Penciptamu.

Reff:
Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

3.  Wahai langit yang mengatasi s’gala langit,
mazmurkanlah Tuhanmu.
Hai air di atas langit, turut memuji Tuhan,
muliakanlah Penciptamu.

Reff:
Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

4.  Biar bergemuruh samud’ra dan isinya
serta isi dunia.
Dan biar sungai, gunung, bukit, lembah
bertepuk tangan bersama-sama.

Reff:
Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

5.  Wahai raja-raja dan pembesar di bumi
yang mem’rintah dunia.
Teruna, anak dara, yang tua dan yang muda,
ucap syukur padaNya.

Reff:
Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

6.  Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Allah,
semua ciptaanNya.
Semesta alam, pujilah Tuhan yang di sorga,
nyanyikan: Haleluya!

Reff:
Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.006 - PATUT SEGENAP YANG ADA

1.  Patut segenap yang ada diam dan sujud sembah,
mengosongkan pikirannya dari barang dunia,(2x)
kar’na Tuhan sungguh hadir, patut dipermulia.

2.  Maharaja alam raya lahir dari Maria,
Tuhan yang telah menjadi serendah manusia,(2x)
bagai roti yang sorgawi memberikan diriNya.

3.  Malak mengiringi Dia, Putra Allah Yang Esa,
Cahya dari Cahya murni hadir dalam dunia.(2x)
Kuasa Iblis harus mundur kegelapan pun enyah.

4.  Serafim menutup wajah, Kerubim sujud sembah
sungkem di hadapan Dia dan menyanyi tak lelah:(2x)
Haleluya, Haleluya, Tuhan Mahamulia!

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.005 - SELURUH DUNIA, HAI, NYANYIKANLAH

1.  Seluruh dunia, hai nyayikanlah: ‘Kau Allahku!
Setinggi langitlah pujian bergema;
pun bumi tak lelah menaikkan sembah.
Seluruh dunia, hai nyayikanlah: ‘Kau Allahku!

2.  Seluruh dunia, hai nyayikanlah: ‘Kau Rajaku!
Gereja bermazmur penuh dengan syukur,
khususnya hatimu memuji tak jemu.
Seluruh dunia, hai nyayikanlah: ‘Kau Rajaku!

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.004 - NYANYIKANLAH DENGAN SYUKUR

1.  Nyanyikanlah dengan syukur,
angkat lagu yang merdu
serta bersoraksorailah bagi Tuhan, Allahmu,
Sang Raja semesta.

2.  Masyhurkanlah t’rus,
agungkanlah Tuhan Allah yang besar.
Seluruh alam raya pun
adalah ciptaanNya dan milikNya tetap.

3.  Mari seg’ra bersujudlah
di hadapan tahtaNya.
Dialah Sang Gembala baik
yang menuntun umatNya sampai selamanya.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.003 - TERPUJILAH ALLAH

1.  Terpujilah Allah, hikmatNya besar,
begitu kasihNya ‘tuk dunia cemar,
sehingga dib’rilah PutraNya Kudus
mengangkat manusia serta menebus.

Reff:
Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suaraNya.
Dapatkanlah Allah demi PutraNya,
b’ri puji padaNya sebab hikmatNya.

2.  Dan darah AnakNyalah yang menebus
mereka yang yakin ‘kan janji kudus;
dosanya betapapun juga keji,
dihapus olehNya, dibasuh bersih.

Reff:
Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suaraNya.
Dapatkanlah Allah demi PutraNya,
b’ri puji padaNya sebab hikmatNya.

3.  Tiada terukur besar hikmatNya;
penuhlah hatiku sebab AnakNya.
Dan amatlah k’lak hati kita senang,
melihat Sang Kristus di sorga cerlang.

Reff:
Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suaraNya.
Dapatkanlah Allah demi PutraNya,
b’ri puji padaNya sebab hikmatNya.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.002 - HAI MARI SEMBAH

1.  Hai mari sembah Yang Maha besar,
nyanyikan syukur dengan bergemar.
Perisai umatNya Yang Maha Esa,
mulia namaNya, takhtaNya megah!

2.  Hai masyhurkanlah keagunganNya;
cahaya terang itu jubahNya
Gemuruh suaraNya di awan kelam;
berjalanlah Dia di badai kencang.

3.  Buana penuh mujizat ajaib,
ya Khalik, Engkau membuatnya baik.
Engkau memisahkan daratan dan laut
dengan kuasa firman: besarlah Engkau!

4.  PengasuhanMu betapa megah;
udara dan t’rang menyatakannya,
embun bertetesan dan hujan sejuk,
lembah maupun bukit cermin kasihMu!

5.  UmatMu lemah dan dari debu,
tetap memegang janjiMu teguh.
Kasih setiaMu berlimpah terus,
ya Khalik, Pembela dan Kawan kudus!

6.  Ya Mahabesar, kekal kasihMu;
malaikat memb’ri pujian merdu,
pun kami makhlukMu kecil dan lemah,
mengangkat pujian serta menyembah.

LINK PENTING

Related Posts:

NKB.001-HAI KRISTEN NYANYILAH

1.  Hai Kristen, nyanyilah – Haleluya! Amin!
Rajamu pujilah – Haleluya! Amin!
Padukan suaramu di dapan Tuhanmu,
nyanyikanlah merdu – Haleluya! Amin!

2.  Hatimu angkatlah – Haleluya! Amin!
Mari bersoraklah – Haleluya! Amin!
Tuhan Sahabatmu tinggal bersamamu,
kasihNya pun teguh – Haleluya! Amin!

3.  Sanjung Mukhalismu – Haleluya! Amin!
Walau bah menyerbu – Haleluya! Amin!
Di sorga yang baka kita menyembahNya,
bernyanyi s’lamanya – Haleluya! Amin!

LINK PENTING


Related Posts:

NKB.90 - YESUS NEGKAULAH RAJAKU

1.  Yesus, Engkaulah Rajaku – Junjungan mulia;
‘Kan ‘ku kenang sengsaraMu di bukit Golgota.
Reff:
‘Kan ‘ku kenang Getsemani, ‘kan ‘ku kenang sesah keji.
Oh, sungguh ajaib kasihMu, pimpinlah hidupku.
2.  Tuhan, tunjukkan kuburMu yang sunyi dan gelap.
malak sorgawi yang teguh berjaga tak lelap.
Reff:
‘Kan ‘ku kenang Getsemani, ‘kan ‘ku kenang sesah keji.
Oh, sungguh ajaib kasihMu, pimpinlah hidupku.
3.  ‘Ku ingin bagai Maria yang mengasihiMu,
hatiku rindu s’lamanya mengikut langkahMu.
Reff:
‘Kan ‘ku kenang Getsemani, ‘kan ‘ku kenang sesah keji.
Oh, sungguh ajaib kasihMu, pimpinlah hidupku.
4.  Biar ‘ku pikul salibku, ikut perintahMu
dan menghayati susahMu; ‘Kau mati gantiku.
Reff:
‘Kan ‘ku kenang Getsemani, ‘kan ‘ku kenang sesah keji.
Oh, sungguh ajaib kasihMu, pimpinlah hidupku.

Related Posts:

NKB.89 - 'KU TAHU MUKHALISKU HIDUP

1.  ‘Ku tahu: Mukhalisku hidup dan k’lak berdiri di dunia.
Dan Tuhan b’ri hidup abadi, rahmat dan kasih milikNya.
 
Reff:
‘Ku tahu: Yesus itu hidup kelak berdiri di dunia.
Hidup abadi diberiNya, rahmat dan kasih milikNya.
2.  ‘Ku tahu bahwa janji Tuhan tetap tepat, bukan semu.
Kendati tubuh ini hancur, k’lak kami akan bertemu.
 
Reff:
‘Ku tahu: Yesus itu hidup kelak berdiri di dunia.
Hidup abadi diberiNya, rahmat dan kasih milikNya.
3.  ‘Ku tahu disediakanNya tempat tinggalku abadi.
Dan aku k’lak ‘kan dijemputNya: kasihNya tidak terperi.
 
Reff:
‘Ku tahu: Yesus itu hidup kelak berdiri di dunia.
Hidup abadi diberiNya, rahmat dan kasih milikNya.
 

Related Posts:

NKB.88- HAI, MARI NYANYI BERSENANG

1.  Hai, mari nyanyi bersenang, Haleluya!
Memuji Yesus yang menang,
Haleluya, haleluya, haleluya!
2.  Mukhalis sudah bangkitlah, Haleluya!
Dan sungguh kosong kuburNya,
Haleluya, haleluya, haleluya!
3.  Betapa juga jalanku, Haleluya!
Jiwaku nyanyi tak jemu,
Haleluya, haleluya, haleluya!

LINK PENTING


Related Posts:

NKB.87 - JUNJUNGAN YANG 'KU PILIH

1.  Junjungan yang ‘ku pilih: Yesusku Penebus.
Yang bangkit dari mati, berkuasa seterus.
Kendati banyak orang mengejek, mencela,
‘ku ikut suaraNya, lembut mesra.
2.  Di mana, kapan saja KasihNya pun jelas.
Di saat ‘ku gelisah dihibur ‘ku lekas.
Di hujan, angin ribut, dipimpin langkahku,
‘ku yakin, kami nanti ‘kan bertemu.
3.  Menyanyilah umatNya, memuji Tuhanmu!
Nyanyikanlah: Haleluya, agungkan Rajamu.
Harapan bagi orang yang mau mencariNya,
sebab Yesusmu hidup selamanya.
 

Related Posts:

NKB.86 - WAKTU HARI MASIH G'LAP

1.  Waktu hari masih g’lap, alam masih sunyi,
ada burung bangunlah dan seg’ra bernyanyi.
2.  Lihat, ada t’rang cerlang bagai matahari.
Laskar yang melihatnya takut, lalu lari.
3.  Seorang malak turunlah lalu menggulingkan
batu bundar dan besar, batu kubur Tuhan.
4.  Dan keluar Penebus dari kubur itu,
Ia masuk t’rang fajar dan hari baru.
5.  Burung-burung di kebun nyanyi bergembira:
“Sungguh Yesus hiduplah, Amin, Haleluya!”
 

Related Posts:

NKB-201.DI JALAN HIDUPKU

1.  Di hidupku ‘ku ada sobat yang setia,
yang s’nantiasa berjalan sertaku;
masa gelap dibuatNya terang ceria,
itulah Yesus, Jurus’lamatku.
 
Reff:
‘Ku tak cemas ‘kan jalan yang naik turun
lewat lembah dan gunung yang terjal;
sebab Tuhan berjalanlah di sampingku,
memimpinku ke neg’ri yang kekal.
 
2.  O kasihNya besarlah tiada taranya,
dengan rela Dia mati bagiku;
kepadaNya ‘ku s’rahkan jiwa dan raga,
sejak itu Dia bimbingku s’lalu.
 
Reff:
‘Ku tak cemas ‘kan jalan yang naik turun
lewat lembah dan gunung yang terjal;
sebab Tuhan berjalanlah di sampingku,
memimpinku ke neg’ri yang kekal.
 
 

Related Posts:

Drama Natal 2015 "Apakah Hidup Ini Adil ?"


#Teks #Naskah #Drama #Pemuda #Remaja #Kristen #Natal #Terbaru #2015 #DramaNatal2015

Shalom, berhubung banyak hal yang harus dikerjakan, tahun ini sedikit terlambat bikin drama Natalnya.

Semoga bisa bermanfaat :) Untuk teks asli dalam format word bisa via email : monaa_onaa@yahoo.com , dan untuk pertanyaan atau komentar bisa langsung coret-coret dibawah atau via email monaa_onaa@yahoo.com, fb : https://www.facebook.com/monalisa.silaen, twitter https://twitter.com/mona_onna . terimakasih Tuhan memberkati :)
 
APAKAH HIDUP INI ADIL ?

Narator   :         “Cerita ini hanyalah fiktif belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, tempat dan kejadian. “Apakah Hidup Ini Adil ?”, selamat menyaksikan.

*Rika duduk sendirian sambil memainkan HP kepunyaannya*
Rika     :  “Kapan kehidupanku bisa seperti Rere ya ? sepertinya hidupnya enak banget, tiap update status di facebook jalan-jalan kesinilah, kesanalah, nah aku kapan ya bisa begitu ? Buat jalan-jalan ke mall aja butuh nabung dulu, biasanya ya cuma jalan-jalan ke pasar malam. Barang berharga aku ya cuma ini, HP yang dapat nemu di jalan, huh”
Nita     :  “Hey kamu lagi ngapain ? Kok ngomong sendiri kaya orang ga waras”
Rika     :  “Hehe gapapa, iih kalau ngomong jangan sembarangan. Kamu mau kemana ?”
Nita     :  “Muter-muter aja jalan-jalan sore, kamu lagi ngapain ? Pasti online facebook deh”
Rika     :  “Iyanih lagi liat-liat status orang, sepertinya hidup mereka enak banget ya”
Nita     :  “Kamu tuh jangan keseringan online kalau masih mudah terpengaruh dan ngeluh. Kita ga tau kehidupan mereka yang sebenarnya, namanya juga dunia maya, siapa tau mereka bilang lagi kemana padahal ga kemana-mana, upload foto barang-barang mewah padahal dapat ambil dari internet juga.”
Rika     :  “Emang ada yang begitu ?”
Nita     :  “Banyaklah, apalagi sekarang dikit-dikit laporannya, curhatnya, berdoanya, semua di facebook, lupa sama Tuhan dan orang-orang sekitar, ada yang saling pamerlah, menghina oranglah, dan yang lebih parah yang melakukan itu bukan hanya anak-anak, tapi orang tua juga banyak”
Rika     :  “Lho memangnya kenapa ? Kan kita bebas mau update apa aja”
Nita     :  “Iya sih bebas, tapi setidaknya update yang enak dibaca orang, share hal-hal yang positif kan lebih baik, atau mungkin bisa juga ayat alkitab, renungan, motivasi, sharing bareng-bareng, kan lebih bermanfaat dibandingkan kita menebar kebencian. Bebas tetapi terbatas, dan diri kita yang membatasinya sendiri. Udah ah ko aku malah jadi ceramah, ayo mendingan temenin aku muter-muter”
Rika     :  “Ayo deh dari pada aku maenan HP terus”
Nita     :  “Iya kurangi ketergantungan sama HP, apalagi saat kebaktian, kebaktian ga nyampe 2 jam ko, masa kita ga bisa simpan HP kita sejenak”
Rika     :  “Iya kamu bener, yuu jalan dari pada kamu ngomel mulu”
*Rika dan Nita meninggalkan panggung*   

*Gisel dan Vira duduk berbincang-bincang*
Gisel    :  “Kok kamu pucet banget sih ? Itu kantung mata apa kantung teh tebel banget ?”
Vira     :  “Keliatan banget ya ? aku kurang tidur seminggu ini tau”
Gisel    :  “Kenapa ? Galau ya ?”
Vira     :  “Hah galau ? masih musim galau ? Ini gara-gara tugas kuliah numpuk banget, kayanya dosennya janjian deh buat kasih tugas semua. Nyerah deh aku, mendingan kerja aja deh, apa nikah aja kali yaa”
Gisel    :  “Lah kamu kira kerja lebih enak ? Nikah ? Eh nikah itu bukan kaya main ibu-ibuan yang ketika kita bosan kita bubar gitu aja.”
Vira     :  “Iya sih, tapi temenku langsung kerja kayanya enak-enak aja tuh”
Gisel    :  “Siapa bilang enak ? Semua itu ada enak dan engganya. Udahlah syukuri dan nikmati berkat yang Tuhan berikan, kurangi mengeluh, karna ga semua orang punya kesempatan bisa kuliah kaya kita”
Vira     :  “Hhmm iya deh iya, eh aku lupa aku ada kuliah 20 menit lagi, kita ke kampus sekarang yuu”
Gisel    :  “Ayoo keburu telat”
*Vira dan Gisel meninggalkan panggung dan berpapasan dengan Dika & Lala, namun tidak saling menyapa*
Dika    :  “Lho tadi itu bukannya Vira ya ? Kok ga nyapa kamu ?”
Lala     :  “Iya itu Vira, lho emang aku siapanya dia ?”
Dika    :  “Kalian kan dulu temen, temen deket malah”
Lala     :  “Itu dulu kan ? Sekarang semuanya udah beda Dika”
Dika    :  “Beda gimana ? Kalian berantem ?”
Lala     :  “Bukan, entahlah semuanya berjalan begitu aja, semakin lama semakin jauh, bahkan seperti yang barusan kamu lihat, seperti orang yang tidak pernah kenal, mungkin dia malu temenan sama aku”
Dika    :  “Malu kenapa ? Mungkin kalian hanya kurang komunikasi”
Lala     :  “Malulah, aku kan cuma buruh pabrik yang ga bisa kuliah, yang ga gaul, nah dia ? anak kuliahan, gengsilah temenan sama aku. Percuma sih, kalaupun kita kumpul semuanya sibuk dengan gadget (HP) masing-masing”
Dika    :  ‘Itulah salahnya kaliah, bijaklah menggunakan gadget atau HP, apalagi dalam acara kebersamaan, masalah kalian itu bisa diselesaikan dengan komunikasi, masa kalian rela persahabatan yang lama terjalin rusak gara-gara hal sepele.”
Lala     :  “Iyasih, tapi ya udahlah ya mending kita balik, aku udah cape banget, rindu tempat tidurku.”
Dika    :  “Tuh kan, di ajak ngomong serius malah gitu, kamu sih tidur mulu yang dipikirin”
*Sambil meninggalkan panggung*

Narator   :         “Tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan, karena ketika kita mencoba akan selalu ada jalan yang terbuka”

*Albert dan Daniel sudah berada di panggung ceritanya sih lagi nongkrong di mall*
Albert  :  “Niel, hari ini kita footsal jam berapa ?”
Daniel  :  “Biasalah malam jam 7.an, lo ikut kan ?”
Albert  :  “Kasian banget ya kita, orang lain sih malam minggunya buat pacaran kita tetep setia sama footsal”
Daniel  :  “Iyaya, kapan kita ga jomblo lagi ya ? Haha”
Albert  :  “Kita kan JGAT”
Daniel  :  “JGAT apaan ?”
Albert  :  “Jomblo Ganteng Anak Tuhan”
Daniel  :  “Yaelaa gue kira apaan”
Albert  : “Iri gue kalau liat si Jo, pacarnya royal banget, jalan-jalan terus, pasti bahagia jadi dia”
Daniel  :  “Oiya gue baru inget, dia kemaren-kemaren bilang sama gue, kalau mau footsal ajakin dia”
Albert  :  “Yakin dia mau ? Ini kan malam minggu”
Daniel  :  “Eh itu dia, kita tanya langsung aja”
*Rere dan Jo memasuki panggung membawa belanjaan*
Jo        :  “Udah ya aku cape, kaki aku dari tadi udah pegel banget ini, belanjanya lanjut kapan-kapan lagi ya”
Rere     :  “Eh itu ada Albert sama Daniel  (sambil lambai tangan dan menghampiri Albert dan Daniel) kamu cape kan ? ya udah kita duduk aja dulu disini, abis ini kita lanjutin lagi, hey kalian berdua (bunyi suara HP) Eh bentar ya, mama telfon.
*sementara itu Albert, Daniel dan Jo berbincang-bincang*
Rere     :  “Haloo ma, mama udah transfer uang lagi ? Ya ampun mama ngerti banget ya, pas lho ma kebetulan aku lagi di mall dan tadi ada tas yang aku mau beli, terima kasih ya mama sayang. Oh iya, mama sama papa kapan pulang ? Kok lama banget sih ga pulang-pulang, ga kangen apa sama anaknya ? Mama aku juga pengen seperti yang lain, orang tuanya selalu ada di rumah, ga bisa ya bagi waktu buat aku ? ya udah terserah mama, aku tunggu kalian pulang secepatnya, daah” *mematikan telefon* (berbincang dengan sedikit jeda)
Jo        :  “Udah nelfonnya ?”
Rere     :  “Udah, setelah makan kita laniut belanja lagi ya, ke tempat tas yang tadi aku mau beli”
Jo        :  “Tapi tadi kita udah 3x bolak-balik kesana”
Rere     :  “Iyaa tapi tadi mama telfon bilang kalau mama udah transfer uang belanja aku lagi”
Jo        :  “Kapan-kapan aja boleh ya ? soalnya sore ini aku mau footsal sama temen-temen, sama Albert dan Daniel juga”
Rere     :  “Kalau ditunda-tunda nanti keburu ada yang beli”
Jo        :  “Tapi aku udah janji sama mereka, aku udah batalin berkali-kali, please sekali ini aja yaa”
Rere     :  “Jadi kamu lebih pilih temen-temen kamu dari pada aku ? Kamu lebih pilih main footsal dari pada temenin aku belanja ? Kamu kan tau papah sama mama lagi pergi, aku butuh temen !”
Jo        : “Iyah ngerti, nanti abis footsal aku ke rumah, footsalnya cuma bentar ko, serius deh”
Rere     :  “Kamu jahat Jo ! Kamu tega sama aku ! makan tuh footsal, aku benci sama kamu !” (pergi meninggalkan panggung)
Jo        :  “Re, Re. Bert, Niel, sorry ya gue duluan, nanti gue hubungi kalian” *sambil tergesa-gesa keluar panggung*
Albert  :  “Gile ya mau footsal bentar aja ribet banget ijinnya, harus pake drama ala sinetron pula”
Daniel  :  “Yoi, inilah enaknya jomblo, bebas mau ngapain, ga ada yang melarang ini itu haha. ayoo balik aah ga ada cewe cantik disini.”
*Albert dan Daniel meninggalkan panggung*

Narator   :         “Dalam menyambut hari Natal, Pemuda dan Pemudi menghadiri sebuah acara motivasi bersama Bapa Mario Tegar”
*semua peserta berkumpul, kecuali Jo dan Rere datang terlambat*
Albert  :  “Udah kumpul semua belum nih ? Kalau udah biar gue panggil pembicara hari ini”
Lala     :  “Tinggal Jo sama Rere yang belum dateng”
*muncul Jo dan Rere*
Jo        :  “Maaf kita telat”
Gisel    :  “Belajar tepat waktu dong, masa tiap ada acara telat mulu, ga malu apa” (menyindir)
Rere     :  “Eh kita kan udah minta maaf”
Vira     :  “Tiap telat bilangnya gitu kan ? Tapi ga pernah berubah” (nada tinggi/marah)
Rere     :  “Ko lo yang sewot sih ? Yang lain aja santai ko” (nada marah)
Rika     :  “Ya udahlah jangan sama-sama sewot” (mencoba melerai)
Rere     :  “Eh lo juga diem aja yaa, ga usah sok jadi pahlawan ! Apa perlu gue sumpel mulut kalian pake duit biar kalian diem hah ?
Gisel    :  “Lo pikir dengan duit lo bisa atur semuanya ? Ga !”
Rere     :  “Iyalah pasti, jelas gue bisa beli semuanya !”
Rika     :  “Kamu salah, dengan uang mungkin kamu bisa beli semua barang yang kamu mau, tapi kamu ga bisa membeli waktu, kamu ga bisa beli ketulusan seseorang !”
Vira     :  “Lo pikir cuma lo yang punya banyak duit ? Lo ga usah sombong re, semua orang tau, lo punya banyak uang, tapi uang lo ga bisa beli waktu orang tua lo !”
Rere     :  “Lo diem ya, ga usah bawa-bawa orang tua gue !”
Vira     :  “Lo yang diem ! Inget re, ga selamanya uang bisa membeli kebahagiaan”
Rere     :  “Gue bilang diem ya diem, gue ga suka lo ungkit-ungkit kehidupan dan orang tua gue!”
Vira     :  “Terserah gue dong!”
Rere     :  “Lo tuh ya..”
*Rere dan Vira mulai saling berantem (jambak rambut atau yang lainnya), dan yang lain mencoba melerai*
Albert  :  “Woy udah dong diem kalian !”
*Masuk Pak Mario Tegar*
Pa’Mario          : “Ada apa ini kok rame sekali ?”
Albert  :  “Maaf pa, tidak ada apa-apa pa”
Pa’Mario          : “Ayoo semuanya duduk, kita mulai acara sharing kita. Tema kita hari ini adalah 'Apakah hidup ini adil ?' Banyak di antara kita berpikir bahwa hidup ini tidak adil, Tuhan seolah pilih kasih, berpikir seolah Tuhan tidak menyayangi kita, bagaimana menurut kalian, ada yang berani ungkapkan ?”
Lala     :  “Hidup ini ga adil pa, tidak semua orang bisa kuliah, dan kenapa orang-orang yang tidak kuliah terkadang dikucilkan bahkan ditinggalkan?”
Pa’Mario : “Oke, ada yang lain ?”
Rika     :  “Hidup ini ga adil pa, kenapa harus ada perbedaan antara orang miskin dan orang kaya, bukankah semuanya sama di mata Tuhan ? Tapi kenapa berbeda di mata manusia ?”
Daniel  :  “Terkadang saya juga berpikir begitu pa, kenapa saya jomblo sedangkan yang lain punya pasangan?”
*disambut dengan tawa dan komentar ledekan teman-teman lainnya*
Jo        :  “Ga selamanya punya pasangan menyenangkan, saya saja iri melihat kalian yang jomblo bebas mau bermain kemanapun, bebas main footsal sepuasnya, hehe maaf ya Re kan lagi sharing.”
Pa’Mario : “Baiklah rekan-rekan pemuda-pemudi saya akan coba menjelaskan”
Rere     :  “Pa, aku boleh berpendapat ?”
Pa’Mario : “Tentu, silahkan”
Rere     :  “Terkadang orang-orang berpikir hidup saya bahagia, berkelimpahan, orang-orang berpikir saya sombong, tapi taukah mereka, saya melakukan semua ini karna saya kesepian, orang tua saya yang terlalu sibuk bekerja tak pernah ada waktu untuk saya, teman-teman ? mereka ingin berteman hanya karna saya anak orang kaya. Kenapa saya tidak bisa mendapatkan perhatian orang tua dan teman-teman seperti yang orang lain rasakan pa ?” (nada sedih)
Pa’Mario : “Baiklah. Rekan-rekan kita akan dengan mudahnya membandingkan setiap kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, tetapi kebanyakan dari kita membandingkannya hanya dari 1 sisi, tidak  dari 2 sisi, dan akhirnya kita mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Padahal kita tau, dengan mengeluh tidak akan merubah keadaan apapun. Apakah kalian pernah berbagi cerita seperti ini sebelumnya ? Tentu tidak,  jika pernah, mungkin kalian tidak akan mengeluh dan terus membandingkan, karena kalian akan menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan di dalam kehidupannya. Untuk apa sih kita takut akan kehidupan yang kita jalani ? Yesaya 41:10 mengatakan “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu. Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau. Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” dan Ibrani 13:5 mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan membiarkan kita dan tidak akan meninggalkan kita.”
Albert  :  “Pak, setelah setiap orang mengungkapkan isi hati masing-masing, kita mulai tau apa yang orang-orang rasakan, lalu apakah kita harus melakukan itu juga pada orang lain ? Agar kita mengerti apa yang mereka rasakan ?”
Pa’Mario          : “Tentu tidak, tidak mungkin kita bertanya kepada semua orang, maka dari itu kita mulai belajar untuk saling mengerti, saling membantu, jangan membeda-bedakan, karena dalam Galatia 6:10 Tuhan berfirman “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.
Rika     :  “Itu artinya bahwa Tuhan itu adil pa ?”
Pa’Mario          : “Kehidupan kita telah Tuhan rancang dengan begitu baik, tidak ada ketidak adilan, dalam Mazmur 145:17 kita bisa baca bersama “Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya”, dan dalam Pengkhotbah 3:11 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”
Rere     :  “Apakah akan ada rencana indah yang Tuhan rancang untuk ku pa ?”
Pa’Mario          : “ Pasti. Mari mulai hari ini, dalam menyambut hari kelahiran Yesus kita mencoba berhenti mengeluh, dan mulai belajar bersyukur untuk semua yang kita alami, karena Tuhan selalu merancang kehidupan yang baik untuk kita semua. Baik, indah, bukan berarti selalu mulus tanpa hambatan, karna pembalappun harus melalui banyak tikungan dan jalan yang tak terduga untuk bisa mencapai finishnya. Untuk menyambut Natal mari kita saling memaafkan dan memperbaiki diri.”
*Para pemain saling bersalaman, dan Pa’Mario berbicara pada penonton*
Pa’Mario          : “Saudara-saudara, ajakan ini tidak hanya untuk rekan-rekan pemuda remaja, tetapi untuk kita semua. Jangan berpikir hidup ini tidak adil, ingatlah bahwa kehidupan yang Tuhan rancang itu indah, sekalipun harus melalui tantangan, kita pasti mampu melaluinya bersama Tuhan Yesus. Mari kita saling memaafkan dan saling mengasihi. Selamat Natal, salam super, Tuhan Yesus memberkati”


Related Posts: