YESUS DATANG MEMBAWA SUKACITA

Bahan Khotbah : Yes 9:1-6; Tit 2:11-14; Luk 2: 1-20

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Pertama-tama kami ucapkan "SELAMAT NATAL 2010 / HAPPY MERRY CHRISTMAS 2010" kepada anda sekalian. Dalam merayakan Natal tahun ini, kita berada dalam suasana keprihatinan terkait dengan aneka musibah, bencana alam, gempa bumi, letusan gunung berapi dst.. yang mengakibatkan cukup banyak korban. Secara moral kiranya kita juga masih prihatin berhubungan dengan masih maraknya tindak korupsi maupun aneka pertentangan, tawuran atau permusuhan yang menimbulkan kebencian dan balas dendam maupun korban. Kedatangan Penyelamat Dunia, Allah yang menjadi manusia seperti kita kecuali dalam hal dosa, kiranya juga merupakan `keprihatinan Allah akan situasi dunia yang harus diselamatkan'. Maka baiklah dalam rangka merayakan pesta Natal atau mengenangkan Kelahiran Penyelamat Dunia tahun ini, kami sampaikan catatan-catatan refleksif sebagai berikut:

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan" (Luk 2:10-11)

Berbagai macam bentuk ketakutan masih menguasai banyak orang, termasuk kita sendiri: ada orang takut digeser atau diturunkan dari kedudukan, jabatan atau fungsinya, para pelajar atau mahasiswa takut tidak naik kelas atau lulus ujian, cukup banyak orang takut menghadapi masa depan, dst… Dampak ketakutan dapat mendua: hidup dan bertindak ngawur untuk melindungi atau menutupi ketakutannya atau dengan rendah hati membuka diri terhadap bantuan Ilahi melalui sesamanya yang baik hati. Kepada mereka yang beerada dalam ketakutan kami ajak untuk dengan sungguh-sungguh merenungkan Warta Gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada para gembala, sebagaimana saya kutipkan di atas.

"Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar"
Ini yang baik kita renungkan atau refleksikan. Kesukaan besar macam apa? Tentu saja bukan bersifat material melainkan lebih spiritual, misalnya sapaan kasih, perhatian, doa dst., atau nilai-nilai/keutamaan-keutamaan yang menyelamatkan jiwa seperti "kasih, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,"(Gal 5:22-23). Kepada mereka yang takut akan masa depan atau sering terlalu memikirkan saingan-saingan kerja atau pelayanan yang juga membuat takut, kami harapkan untuk dengan sebaik mungkin mengerjakan atau melayani yang sedang anda hadapi saat ini. Jangan memboroskan tenaga dan pikiran untuk memikirkan aneka macam saingan, melainkan hadapilah yang di depan anda saat ini dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan, sehingga mereka yang kita layani akan menjadi bantuan `maarketing/pelayanan' kita dengan menyebarluaskan kesukaan yang telah mereka telah terima dari pelayanan kita. Kesukaan mereka yang menghilangkan ketakutan anda.

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan".
Marilah kita imani bahwa bayi yang dilahirkan hari ini dari rahim Bunda Maria adalah Juruselamat, Tuhan. Mengimani Sang Bayi yang baru saja lahir adalah Tuhan berarti kita senantiasa ditemani atau didampingi oleh Tuhan. Bukankah sebagai pribadi yang dewasa dan sehat akan menyambut kelahiran seorang anak dengan penuh harapan dan dambaan, apalagi yang kita kenangkan kelahiranNya malam ini adalah Juruselamat. Kami berharap kepada anda sekalian bahwa dengan merayakan Natal atau mengenangkan Kelahiran Juruselamat Dunia hari ini, anda semakin bergairah, penuh pengharapan, ceria dan segar-bugar, bebas dari aneka macam ketakutan.

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."(Luk 2:14).

"Manusia yang berkenan kepadaNya"
Beraarti manusia yang beriman, yang mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, dimana cara hidup dan cara bertindaknya dengan rendah hati berusaha untuk menghayati sabda-sabda Tuhan atau setia pada panggilan dan tugas pengutusannya. Memang untuk itu tak akan lepas dari aneka macam tantangan, hambatan atau masalah, namun jika tetap bertahan dan setia pada panggilan dan pengutusannya akan menikmati damai sejahtera untuk selama-lamanya. Maka marilah kita senantiasa setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing sebagai tanggapan kita akan kesetiaan janji Allah untuk mengutus Juruselamat Dunia guna menyampaikan damai sejahtera di bumi.

"Setia adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keterikatan dan kepedulian atas perjanjian yang telah dibuat" (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 24). Orang yang setia atas perjanjian yang telah dibuat akan hidup mulia dan damai sejahtera. Pertama-tama dan terutama kami mengajak dan mengingatkan anda sekalian untuk menghayati kesetiaan ini dalam keluarga atau komunutias-komunitas masing-masing, sehingga terjadilah damai sejahtera di dalam keluarga atau komunitas.

"Manusia yang berkenan kepadaNya"
Juga menghayati apa yang disampaikan oleh Paulus kepada Titus ini, yaitu "Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini" (Tit 2:11-12) Marilah kita tinggalkan `kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi' dan kemudian `hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini':
• Selama hidup di dunia kita memang membutuhkan hal-hal duniawi seperti tempat tinggal, pakaian, makanan, aneka asessori dan kenikmatan phisik termasuk kenikmatan hubungan seksual, namun hendaknya semuanya itu menjadi sarana atau wahana untuk semakin setia pada panggilan dan tugas pengutusan masing-masing. Maka kami berharap kita tidak bersikap mental materialistis atau duniawi. Semakin kaya akan harta benda, uang dan aneka macam barang duniawi kami dambakan semakin beriman, semakin suci dan rendah hati, menghayati semuanya sebagai anugerah Tuhan atau Yang Ilahi melalui saudara-saudari kita yang berbaik hati. Dengan meninggalkan keinginan-keinginan dunia kami harap juga kita membangun dan memperdalam persaudaraan atau perdamaian sejati antar kita.
• Kita semua dipanggil untuk `hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini'. Bijaksana antara lain berarti dapat mengambil keputusan yang tepat untuk dilaksanakan dan buahnya menyelamatkan atau mensejahterakan. Keadilan yang paling mendasar hemat saya adalah hormat terhadap harkat martabat manusia. Jika orang dapat hidup bijaksana dan adil maka yang bersangkutan dengan mudah dapat beribadah di dunia sekarang ini. Ibadah di sini hendaknya tidak hanya dipahami secara liturgis melulu seperti berdoa dan bernyanyi, melainkan cara hidup dan cara kerja kita juga merupakan ibadah. Bekerja bagaikan beribadah, maka hendaknya rekan kerja disikapi seperti rekan ibadah, sarana kerja dirawat dan diurus seperti mengurus sarana ibadat, suasana kerja bagaikan suasana beribadat dst… Dengan kata lain sepanjang hari orang hidup dan bersama dengan Tuhan dimanapun dan kapanpun. Dengan dan melalui kerja setiap hari orang membangun dan memperdalam persaudaraan atau perdamaian sejati dengan sesamanya. Kami berhadap suasana yang demikian juga diusahakan di sekolah-sekolah, sehingga sekolah sungguh merupakan komunitas pembelajaran yang menggembirakan.

"Kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka" (Luk 2:20)
Para gembala menjadi saksi utama dan pertama kelahiran Penyelamat Dunia. Dalam tatanan sosial para gembala termasuk dalam kelompok pinggiran alias kurang diperhatikan. Siang malam para gembala hidup di perbukitan atau padang rumput sambil menjaga dan mengurus domba-dombanya. Di malam hari mereka tidur di ruang luas yang beratapkan langit dengan sinar terang bintang-bintang, dst.. Para gembala juga menjadi symbol orang-orang yang lebih mempercayakan diri kepada Penyelenggaraan Ilahi daripada bantuan manusia; mereka memang hidup dalam kemiskinan dan berkekurangan. Dengan kata lain para gembala dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mawas diri perihal keutamaan (kaul) kemiskinan.

Keutamaan atau kaul kemiskinan merupakan `ibu dan benteng' hidup beriman atau membiara, maka harus dicintai bagaikan mencintai ibu dan dirawat atau diurus bagaikan merawat atau mengurus benteng. Kwalitas kepribadian kita masing-masing sangat tergantung atau dipengaruhi oleh peran ibu yang telah mengandung, melahirkan dan merawat kita dengan dan dalam kasih sejati. Pertumbuhan dan perkembangan pribadi kita sehingga menjadi seperti yang ada saat ini juga tak terlepas dari aneka macam bentuk benteng yang melindungi kita. Tidak mengasihi ibu dan tidak merawat benteng berarti orang yang bersangkutan tak/kurang beriman atau bermoral, demikian juga jika keutamaan atau kaul kemiskinan tidak menjiwai cara hidup dan cara bertindak kita berarti kita tidak setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Menghayati keutamaan atau kaul kemiskinan berarti hidup dan bertindak mempercayakan diri pada Penyelenggaraan Ilahi, menghayati aneka macam yang kita miliki, kuasai dan nikmati sampai saat ini sebagai anugerah Allah.

Meneladan para gembala berarti setelah atau dengan merayakan Natal malam ini kita dipanggil untuk senantiasa memuji dan memuliakan Allah. Marilah hal ini kita hayati tidak hanya secara liturgis melulu, tetapi terutama dan pertama-tama secara pastoral atau sosial, konkret dalam hidup sehari-hari. Maka baiklah saya angkat di sini contoh `memuji dan memuliakan Allah' dalam cara hidup dan cara bertindak sehari-hari:
• Hendaknya kita saling memuji satu sama lain, dan untuk itu baiklah senantiasa kita lihat dan imani apa yang baik, mulia dan luhur baik dalam diri kita sendiri maupun saudara-saudari atau sesama kita. Kami yakin dalam diri kita masing-masing lebih banyak apa yang baik, mulia dan luhur daripada yang buruh, remeh dan jorok. Secara khusus kami berharap kepada kita semua untuk senantiasa memberi pujian bagi mereka yang miskin dan berkekurangan, antara lain dengan memberikan sebagian kekayaan kita kepada mereka.
• Hendaknya kita juga saling memuliakan satu sama lain, yang berarti saling menghormati dan menjunjung tinggi. Marilah kita hayati bahwa masing-masing dari kita adalah gambar atau citra Allah, Allah hidup dan berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini. Sekali lagi saya ajak dan ingatkan untuk memperhatikan mereka yang miskin, berkekurangan dan lemah. Ingat dalam tubuh kita ada anggota tubuh yang lemah dan kita beri penghormatan luar biasa, yaita alat kelamin, maka selayaknya kita menghormati mereka yang dipandang lemah di masyarakat kita. Memperhatikan mereka yang miskin, berkekurangan dan lemah merupakan salah satu bentuk konkret pengahayatan iman akan penjelamaan Allah menjadi manusia, Emmanuel, Allah menyertai kita. Dengan kata lain marilah kita perdalam dan perkembangkan sikap empati dan solidaritas kita terhadap saudara-saudari kita, terutama mereka yang miskin, berkekurangan dan lemah.

"Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar." (Yes 9:1)

Kutipan dari Kitab Yesaya di atas ini kiranya baik menjadi permenungan kita semua bersama-sama sebagai bangsa. Ketegangan antar suku dan bangsa masih marak terjadi di sana-sini sebagai dampak dari egoisme, keserakahan dan kesombongan. Dengan hati dan jiwa serta akal budi yang gelap mereka membabi buta untuk menghancurkan sesamanya. Jika kita cermati bangsa Indonesia pun rasanya sedikit banyak `berjalan di dalam kegelapan', nampak dalam cara hidup dan cara bertindak maupun kebijakan para pemimpin, pejabat atau petinggi negeri ini yang dengan sengaja menutupi aneka macam kejahatan serta memperlemah usaha-usaha pemberantasan korupsi serta penegakan keadilan. Untuk menutupi kejahatan atau korupsi mencetuskan gagasan atau pendapat yang dapat menyita perhatian rakyat atau banyak orang, misalnya kasus Yogya: orang disibukkan dengan urusan monarki dan demokrasi terkait dengan Yogya sehingga lupa membicarakan dan memberantas korupsi.

"Terang yang besar telah bersinar" di malam Natal ini, maka kami berharap mereka yang masih berjalan di dalam kegelapan alias menutup hati, jiwa, akal budi dan tubuh kami harapkan dengan rendah hati membuka diri terhadap Sang Terang yang telah bersinar. Kami berharap para pemimpin atau petinggi dan pejabat dapat meneladan `orang majus dari Timur' yang melihat sinar bintang kemudian mengikutinya dan sampailah di tempat tujuan untuk bertemu dan berbakti kepada Sinar Terang yang terbaring di palungan. Marilah kita lihat terang dan hidup dalam terang, yang berarti hidup jujur, disiplin, teratur, tekun, rajin, teliti dst..


SELAMAT NATAL 2010
dan
TAHUN BARU 2011


BACA JUGA:

Related Posts:

CD BACKGROUND EAZY WORSHIP TEMA NATAL

Shallom...
Natal adalah peristiwa yang patut dirayakan oleh umat-umat Tuhan. Disetiap natal, kita diingatkan kembali akan betapa besar kasih Tuhan kepada setiap kita umat manusia.

Untuk membantu hamba-hamba Tuhan dan pelayan Tuhan terutama pelayan multimedia,
Kami menyediakan CD BACKGROUND EAZYWORSHIP BERTEMA NATAL yang dipersembahkan khusus bagi Gereja dan pelayan Tuhan, terutama di bidang multimedia. CD ini berisi :

  1. 30 Background Eazyworship tema Natal format Video ( avi,mpg,mp4,flw,3gp,dll )
  2. 30 Background Eazyworship tema Natal format Gambar ( jpg,jpeg,dll )
  3. 300 Background Eazyworship tema Campur format Video ( avi,mpg,mp4,flw,3gp,dll )
  4. 300 Background Eazyworship tema Natal format Gambar ( jpg,jpeg,dll )

Bagaimana cara mendapatkan CD BACKGROUND EAZYWORSHIP TEMA NATAL ini?

  • Silakan kirim biaya Sebesar Rp.65.000,- ( Enam puluh lima ribu rupiah ) via BCA,BANK MANDIRI Atau wesel pos kepada kami kemudian konfirmasikan pesanan melalui SMS ke.085228085470 Atau Email ke:solusi_sukses2007@yahoo.co.id Atau melalui surat ke; HOSEA MULTIMEDIA PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200
  • Sebutkan tangga transfer,jumlah, maksud transfer dan alamat pengiriman
  • No.Rek pembayaran :BCA No.rek 1540241577 .BANK MANDIRI No.Rek: 1360007334334 a/n. Agus Susanto Wesel Pos ke: HOSEA MULTIMEDIA PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200 JAWA TENGAH
  • Konfirmasikan bahwa Paket yang dipesan adalah BACKGROUND EAZYWORSHIP TEMA NATAL

Secepatnya kami akan kirim BACKGROUND EAZYWORSHIP TEMA NATAL ini kepada Anda dengan menggunakan PAKET KILAT KHUSUS TERCATAT.


Tuhan Memberkati !!!

INFORMASI
SMS.085228085470

Related Posts:

PAKET NATAL 2010 KHUSUS PENDETA,GURU SEKOLAH MINGGU DAN PELAYAN TUHAN

Shallom...
Tanpa terasa, Natal sebentar lagi tiba. Kami menyediakan PAKET NATAL 2010 yang dipersembahkan khusus bagi hamba-hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Adapun isi paket NATAL 2010 ini adalah:
  1. 10 Bahan Khotbah Powerpoint Vol.1
  2. 10 Bahan Khotbah Powerpoint Vol.2
  3. 10 Bahan Khotbah Powerpoint Vol.3
  4. 10 Bahan Khotbah Powerpoint Vol.4
  5. 10 Bahan Khotbah Powerpoint Vol.5
  6. 10 Bahan Khotbah Powerpoint Vol.6
  7. 10 Bahan Ajar Sekolah Minggu
  8. 10 Bahan Khotbah Natal Audio ( Format MP3 )
  9. 10 Ebook ISLAMOLOGI
  10. Ebook KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
  11. Ebook DIREKTORI 3000 ALAMAT SITUS ROHANI KRISTIANI
  12. Ebook DAFTAR AYAT-AYAT TUNTUNAN TAHUN BARU ( Kejadian - Wahyu )
  13. Ebook 10 Bahan Khotbah Natal ( Format PDF )

Bagaimana cara mendapatkan PAKET NATAL 2010 ini?
  • Silakan kirim biaya Sebesar Rp.100.000,- ( Seratus Ribu Rupiah ) via BCA,BANK MANDIRI Atau wesel pos kepada kami kemudian konfirmasikan pesanan melalui SMS ke.085228085470 Atau Email ke:solusi_sukses2007@yahoo.co.id Atau melalui surat ke; HOSEA MULTIMEDIA PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200
  • Sebutkan tangga transfer,jumlah, maksud transfer dan alamat pengiriman
  • No.Rek pembayaran :BCA No.rek 1540241577 .BANK MANDIRI No.Rek: 1360007334334 a/n. Agus Susanto Wesel Pos ke: HOSEA MULTIMEDIA PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200 JAWA TENGAH
Secepatnya kami akan kirim PAKET NATAL 2010 ini kepada Anda dengan menggunakan PAKET KILAT KHUSUS TERCATAT.

Related Posts:

KUNCI KEBERHASILAN DANIEL



-->

Daniel adalah seorang yang sangat berhasil dalam hidupnya. Walaupun dia adalah seorang buangan yang hidup di negara asing, tetapi dia adalah salah satu dari orang yang paling penting dalam 4 masa kerajaan yang berbeda (raja Nebukadnezar, raja Belsyazar, raja Darius, raja Koresy). Karakter apa yang di miliki Daniel yang menjadi kunci keberhasilan-nya?




1. Man of integrity (orang yang mempunyai integritas).


Dalam hidupnya, Daniel adalah seorang yang mempunyai prinsip yang kuat dan tidak kompromi terhadap dosa. Contoh-contohnya adalah dia berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman raja (Daniel 1: 8), dia menolak menyembah patung raja Nebukadnezar (Daniel 3, dia menolak hadiah dari raja Belsyazar (Daniel 5: 17), dan banyak lagi contoh-contoh lain-nya.


2. Man of prayer (orang yang suka berdoa).


Daniel sangat peka terhadap suara Tuhan, sampai-sampai dia bisa menceritakan mimpi raja Nebukadnezar tanpa ada yang memberitahu lebih dahulu, sekaligus mengartikan-nya. Kepekaan Daniel terhadap suara Tuhan adalah dikarenakan dia sering berdoa. Ada tertuliskan juga bahwa Daniel tiga kali sehari berlutut, berdoa serta memuji Tuhan (Daniel 6: 11).


3. Man of faith (orang yang mempunyai iman).


Dalam hidupnya telah terbukti bahwa Daniel adalah seorang yang mempunyai iman yang luar biasa. Salah satu contohnya adalah pada saat dia menolak makanan dan minuman istana, dia ber-iman percaya bahwa hanya dengan makan sayur dan minum air saja dia akan menjadi sehat. Walaupun secara ilmiah hal ini tidak mungkin, tetapi oleh karena iman Daniel mujizat-pun terjadi (Daniel 1:15).


Marilah kita semua meneladani dan memiliki karakter Daniel sehingga kita-pun boleh berhasil dalam hidup kita.


Tuhan Yesus memberkati.





Anda menemukan halaman ini dengan kata kunci: Daniel, Bahan khotbah Biografi, Bahan Khotbah Tentang Doa, Bahan Khotbah Tentang Integritas, Bahan Khotbah Tentang Iman





INFO:


Bila Anda membutuhkan slide powerpoint khotbah ini, silakan sms ke.085228085470. Atau Email:solusi_sukses2007@yahoo.co.id





Related Posts:

EMPAT SIFAT DANIEL YANG PERLU KITA TELADANI

Oleh : Ferbrianto Kustiadi
Ayat Pokok : Daniel 6:1-8

PENDAHULUAN

Munkin dari sekolah minggu, sudah sering kita mendengar cerita Daniel yang luar biasa karena Daniel masuk ke gua singa dan dia tidak mengalami apa-apa dan dia baik-baik saja, betul?
Tapi.. untuk kita yang sudah dewasa baik itu dewasa dalam rohani, kita dibawa untuk melihat dari sisi lain dari cerita ini, yaitu sumber dari keluarbiasaan seorang Daniel..
Mari teman-teman, kita lihat dan pelajari…

Di ayat 4 dikatakan : ” Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil Raja itu, karena ia mempunyai ROH YANG LUAR BIASA; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Wow… dhasyat….
Ingatlah… kita dapat melebihi dari orang lain di dunia ini dengan hanya memiliki ROH KRISTUS di dalam hidup kita..
Mau? Mau? Mau?

Tubuh boleh terbelenggu tapi roh harus tetap menyala-nyala dan layanilah Tuhan…

Jadi ada 4 karakter Daniel yang luar biasa :
1. Ayat 1-4 : DANIEL DAPAT DIPERCAYA
Lihat… waktu Raja Darius berkenan mengangkat 120 wakil-wakil raja atas kerajaannya, lalu untuk membawahi mereka semua diangkat pula 3 pejabat tinggi, dan DANIEL adalah salah satu dari ketiga orang itu…

Kita baca lebih teliti lagi diayat 3b-4 dikatakan : “…kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan DIRUGIKAN. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan dari para wakil raja itu, KARENA IA MEMPUNYAI ROH YANG LUAR BIASA; DAN RAJA BERMAKSUD UNTUK MENEMPATKANNYA ATAS SELURUH KERAJAANNYA.”

Jelas sekali bahwa Raja Darius memercayai Daniel untuk memegang suatu jabatan tertinggi dalam kerajaannya, dan jelas bahwa Raja Darius bersahabat dengan Daniel.

Jadi kita jangan bangga cuma jadi orang KRISTEN yang percaya tapi jadilah orang yang dapat DIPERCAYA! Dan setia dengan perkara-perkara kecil…
Waktu kotbah ini dikatakan ada yang mendorong Samuel (nama panggilanku red) dari hati kecilku yang berkata : ” Sam bangunlah dirimu untuk dapat dipercaya oleh orang lain, oleh keluarga, oleh teman, oleh gembala dll…”

Hei teman… ingatlah bahwa orang yang dapat dipercaya selalu membawa UNTUNG!
Lakukanlah dari hal-hal kecil, mulailah dari lingkungan keluargamu, dari lingkungan gereja, dari lingkungan teman-temanmu, bahkan dari lingkungan tempat kuliahmu atau tempat kerjamu…

2. Ayat 5-6 : DANIEL ADALAH ORANG SETIA
Ingat banyak orang yang akan iri jika kita dipercaya untuk posisi yang luarbiasa, dan banyak orang ingin mencari-cari kesalahan-kesalahan kita…
Jadi di ayat 5 dikatakan : “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab IA SETIA dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. ……….kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!”

Ingat pada waktu itu bangsa Media menyembah berhala tetapi Daniel 3 kali sehari berlutut untuk berdoa dan menyembah Allah…
Orang yang setia tidak akan gampang/mudah untuk dicari kesalahannya, so…setialah teman-teman kepada Allah (FOKUS).

3. Ayat 11-12 : DANIEL MENGENAL DAN MENGASIHI ALLAHNYA
Jika TUHAN buka yang satu maka Dia akan menutup yang lainnya..
Ayat 11 dan 12 katakan : “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, PERGILAH ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; TIGA KALI SEHARI IA BERLUTUT, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, seperti yang BIASA dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang BERDOA dan BERMOHON kepada Allahnya.”

Ingat…Tuhanlah kehidupan tanpa Tuhan kita binasa.
Daniel bisa aja bilang dengan Raja Darius kalau pejabat-pejabat tinngi lainnya iri dengan dia, tetapi Daniel memilih dengan cara lain dia mengadu kepada Allah.
Daniel tidak mengandalkan Raja Darius tetapi Daniel mengandalkan Allah..

Ayo…kita andalkan Allah dalam hidup kita…

4. Ayat 20-22 : DANIEL PENUH KASIH ALLAH
Apa respon kita yang pertama kali jika ada orang yang menyakiti kita??
Dalam hidup sehari-hari wong Palembang bilang : “Kau sudah masukki aku ke bui, jingoklah agek kalu aku sudah keluar!”
artinya : Kamu sudah masukkan saya ke dalam penjara, lihatlah nanti kalu saya sudah keluar!
Banyak dari kita akan dendam, benar?
Tapi Daniel tidak seperti itu, dia penuh kasih dan mengampuni.

Ayat 21 dan 22 berkata : “..dan ketika ia(raja Darius) sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu. Berkatalah ia kepada Daniel : Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan TEKUN, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja : ‘Ya raja, kekallah hidupmu!’.”

Ini bukti bahwa Daniel mengasihi raja Darius, dia tidak menjawab dengan pelan juga (kurang semangat) tetapi Daniel menjawab dengan lantang.
Daniel tidak dimakan oleh singa-singa itu karena ada malaikat Tuhan yang menjaganya bahkan ada SINGA dari YEHUDA = Tuhan..

Semoga Rhema ini dapat memberkati kita semua…
Tuhan memberkati kita…
Sumber
Http://febriantokustiadi.wordpress.com

Related Posts:

KESETIAAN BERIBADAH

Ayat Pokok:

Oleh : Petrus F. Setiadarma

Pendahuluan

Kata “kesetiaan” telah menjadi barang langka pada masa kini. Banyak kasus terjadi di mana suami atau isteri tidak setia lagi pada pasangannya yang ditunjukkan dengan melakukan penyelewengan atau perselingkuhan. Karyawan yang telah dibina selama ini kemudian tidak loyal atau setia lagi kepada perusahaan yang telah membesarkannya. Dengan pelbagai alasan yang masuk akal ia hengkang ke perusahaan lain yang dipandangnya bisa memberikan nilai lebih guna mencukupi kebutuhannya. Yang lain lagi ada orang Kristen yang tidak setia lagi beribadah di gereja lokal yang selama ini telah melayaninya. Karena satu dan lain hal ia pindah ke gereja lokal yang lain dengan alasan karena kekecewaan atau – agar nampak lebih rohani – “disuruh Tuhan”. Namun itu semua belum seberapa dibandingkan dengan orang yang tidak setia lagi kepada Tuhan Yesus Kristus yang ditunjukkan dengan ketidaksetiaan dalam beribadah. Dalam artikel ini kita akan mendalami lagi arti ibadah menurut Alkitab dan mengapa kita harus setia beribadah. 2. Arti Ibadah Mari kita melihat arti kamus (etimologi) dari kata “ibadah” ini. Dalam Perjanjian Lama, kata “beribadah” merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris “to serve” yang artinya “melayani” atau “beribadah” (Yos. 24:15). Dalam bahasa Ibrani digunakan kata “abed” (dboÃ¥[]) yang berarti “bekerja seperti seorang budak”, atau “mengabdi kepada seorang raja”, atau “melayani dalam fungsi keimaman”. Sedangkan dalam Perjanjian Baru digunakan kata dalam bahasa Inggris “to worship” yang artinya “menyembah” (Mat. 15:9 – Yun. “sebô” (sebw) yang berarti “menyembah”. Kata ini merupakan istilah teknis yang dihubungkan dengan bangsa kafir yang menerima kepercayaan Yahudi kepada satu Allah (monoteis), dan beribadah di sinagoge, tetapi tidak menjadi proselit Yahudi dengan menyunatkan diri). Kata bahasa Ingris lainnya adalah “godliness” yang artinya “berpusat kepada Allah” (1 Tim. 6:6 – Yun. “eusebeia” (eusebeia) yang artinya “hidup yang takut akan Allah dan melakukan kewajiban religius kepada-Nya). Dari arti kamus di atas, maka “ibadah” dalam pengertian iman Kristiani bisa berarti: * Kegiatan ritual keagamaan di mana seseorang menyembah Allah, Khalik langit dan bumi di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, baik secara pribadi maupun secara berjemaat dalam perkumpulan raya atau kelompok. Dalam ibadah ini ada liturgi yang memuat pujian dan penyembahan, pemberitaan firman Tuhan, kesaksian, doa-doa syafaat, dan persembahan. Doa dan puasa juga merupakan bagian dari ibadah semacam ini. * Kegiatan pelayanan bagi Tuhan di mana seseorang secara sadar mau melayani Allah sebagai hamba atau pelayan-Nya, karena ia telah ditebus dengan darah Yesus Kristus. Roh Kudus telah memberikan talenta kepada setiap orang percaya untuk dikobarkan bagi pembangunan Tubuh Kristus dan bagi kemuliaan-Nya. Termasuk dalam ibadah ini juga adalah keterlibatan dalam masyarakat seperti peduli lingkungan, dalam marketplace atau dunia kerja, dan sebagainya. * Kehidupan dalam kesalehan yang dinyatakan dengan sikap dan perbuatan baik secara etis dan moral bagi sesama, seperti kebenaran dan kejujuran, serta menyatakan kasih Kristus dengan memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan. Ketiga aspek dalam ibadah ini harus seimbang dalam kehidupan kita. Penekanan hanya pada satu atau dua aspek saja mendatangkan teguran dari Tuhan. Misalnya, pada zaman nabi Yesaya umat Tuhan beribadah kepada-Nya dengan berpuasa dan mengadakan hari yang berkenan kepada-Nya, namun mereka tidak mempedulikan mereka yang tertindas dan terbelenggu, serta para fakir miskin. Tuhan menegur mereka dengan keras, agar mereka menaruh kepedulian sosial (Yesaya 58:5-7). 3. Mengapa Harus Setia Beribadah? Ada beberapa alasan mengapa setiap orang Kristen harus setia beribadah kepada Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Istilah “beribadah” dalam bagian ini lebih kepada bentuk ibadah yang pertama, yaitu dalam bentuk persekutuan dengan orang-orang percaya dalam ibadah raya atau persekutuan kelompok. Pertama, karena itu adalah kehendak Allah. Allah yang lebih dahulu setia kepada kita menghendaki agar kita setia kepada-Nya. Orang yang setia berkenan kepada-Nya (Amsal 12:22). Kedua, orang tersebut akan mengalami kesetiaan Allah lebih mendalam lagi, karena Allah setia kepada orang yang setia kepada-Nya. Jadi Allah lebih dulu setia kepada kita, kemudian kita juga setia kepada-Nya, maka Ia akan lebih lagi menyatakan kesetiaan-Nya (Mazmur 18:26). Ketiga, kesetiaan sampai mati menghasilkan upah yang kekal, yaitu mahkota kehidupan (Wahyu 2:10). Jemaat Smirna saat itu harus menghadapi tantangan. Banyak di antara merek amenjadi syuhada (martyrs) karena kesetiaan mereka beribadah kepada Tuhan. Orang yang setia beribadah mengalami banyak penderitaan (2 Tim. 3:12). Saat ini pun banyak tantangan dalam mempertahankan kesetiaan kita. Namun jika kita tetap setia, upah yang kekal telah tersedia. Keempat, ibadah yang dilakukan dengan setia dan hati yang penuh pengucapan syukur besar manfaat atau faedah bahkan keuntungannya (1 Tim. 6:6). Kelima, kesetiaan beribadah membuat sikap sosial kita dibangun dengan baik. Dalam sebuah persekutuan pelbagai macam orang datang menghadirinya. Mereka datang dari latar belakang yang berbeda-beda. Di situ kita sadar bahwa jika kita sedang dalam masalah, sebenarnya banyak orang memiliki masalah yang lebih berat dari kita. Sebaliknya, ketika kita dalam keadaan kelimpahan, kita diajar untuk membagikan sebagain ebrkat itu kepada mereka yang membutuhkan. Dalam ibadah ada take and give: pertama antara kita dengan Tuhan, dan yang kedua antara kita dengan saudara seiman. 4. Tips Praktis Untuk bisa setia beribadah, berikut ini diberikan tips sederhana. Dengan pertolongan Roh Kudus, niscaya kita akan mampu melakukannya. (a) Karena kesetiaan membutuhkan tekad yang kuat, maka disiplin beribadah harus ditaati. Hari apa dan jam berapa harus sudah diagendakan terlebih dahulu. (b) Mempersiapkan diri beberapa hari sebelumnya untuk hari ibadah. Misalnya pada hari Jumat dan Sabtu sudah mempersiapkan diri dengan membaca buku-buku rohani, berdoa dengan lebih sungguh-sungguh. (c) Satu jam sebelum jam ibadah sudah berkemas-kemas. Biasakan untuk tidak datang terlambat dalam ibadah, karena akan mengganggu kekhidmatan suasana ibadah, dan juga meninggalkan teladan yang buruk buat anak-anak dan generasi muda lainnya. (d) Membawa Alkitab (dalam bentuk cetakan atau elektronik), buku catatan, pena.dan kebutuhan lainnya, sehingga firman Tuhan yang disampaikan dapat dicatat dan kemudian diperdalam lagi. (e) Mengikuti semua mata acara liturgi ibadah dengan penuh kesungguhan hati. Hindari berbicara satu sama lain. Jauh lebih baik jika ketika kita datang, kita langsung berdoa. (f) Mematikan handphone saat beribadah, agar kita dapat lebih berkonsentrasi. Sesudah ibadah nomor yang tersimpan dapat dihubungi kembali. Ada orang yang kuatir jika panggilan telepon seseorang tidak segera direspons, maka peluang bisnis akan hilang tanpa bisa kembali. Jika Tuhan memberkati kita, kita tidak akan kehilangan momen memperoleh berkat tersebut. Ia tetap sanggup memberkati kita dengan cara-Nya dan waktu-Nya yang indah. (g) Mengajak orang lain untuk ikut beribadah membuat kita lebih bergairah beribadah. (h) Jika ada khotbah yang menjadi berkat secara khusus dapat dipesan kaset atau CD rekamannya, sehingga bisa didengarkan kembali atau dipinjamkan/diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. 5. Penutup Kita sedang berpacu dengan waktu. Orang-orang berkata bahwa waktu itu uang (Time is Money), sehingga mereka bahkan membuang waktu yang amat berharga untuk beribadah kepada Tuhan dengan terus memburu harta. Banyak orang telah menjadi budak dari hartanya. Tidak demikian halnya dengan kita. Tuhan telah menyediakan cukup bahkan banyak waktu untuk kita bekerja dan melakukan pelbagai aktivitas lainnya. Sangatlah adil jika kita juga menghargai hari Sabat Tuhan, atau satu hari perhentian di mana kita dapat beribadah kepada-Nya, mengucap syukur atas segala berkat yang telah dilimpahkan-nya bagi kita. Kita tidak akan kehilangan waktu yang berharga, karena Tuhan tidak pernah berhutang. Orang yang sungguh-sungguh mencari Dia dengan iman, akan menerima upah kesetiaan-Nya yang luar biasa!

Related Posts:

BERSERU KEPADA TUHAN

Ayat Pokok: Mazmur 142:1-7

Mazmur ini dinyanyikan, di tulis oleh Daud di sebuah gua. Ada dua Mazmur yang di tulis di dalam gua, yaitu Mazmur 3 dan Mazmur 142 , ada satu lagi Mazmur 57. Di dalam Mazmur 3, Daud di kejar-kejar oleh anaknya sendiri. Di dalam Mazmur 142 ini ketika Daud di kejar oleh Saul.

Kehidupan dari Daud itu sangat beraneka ragam. Dia pernah senang, dia pernah susah, dia pernah dikejar, dia pernah mendapat kemuliaan, dia diolok, dia dihina, macam-macam, tidak jauh berbeda dengan pengalaman hidup kita

Ayat ke 2, Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. I CRY out to the LORD with my voice; With my voice to the LORD I make my supplication. Bahasa Inggris, aku berteriak kepada Tuhan.
Saudara, adakalanya kita sembahyang di dalam hati. Ada kalanya kita berdoa seperti berbisik. Ada kalanya kita berdoa untuk orang. Tetapi ini doa pribadi. Di dalam kesulitan yang sangat dahsyat dan kesulitan yang tersembunyi, dia berseru berteriak kepada Tuhan.
Saudara-saudara, saya tidak memaksa, tetapi silakan saudara-saudara berseru kepada Tuhan. Kami ajar kepada jemaat kami di Cianjur, untuk berteriak untuk berseru kepada Tuhan. YESUS TOLONG!!! TUHAN TOLONG!!! Dengan suara yang keras, seperti saudara tadi menyanyi, itu adalah ungkapan kita, berseru kepada Tuhan.
Daud berseru kepada Tuhan dengan suaranya, aku meminta. Apa Tuhan tuli, sampai kita berseru? Saya teringat satu pribadi dalam Perjanjian Baru, yang berseru kepada Yesus, yaitu Bartimeus. Ketika dia berkata, "Yesus anak Daud, kasihinilah hamba!" Yesus tidak peduli, Dia jalan terus. Tetapi murid-murid Yesus yang berkata kepada dia, "Jangan ribut, jangan ribut. Jangan ganggu Dia." Tapi dia tambah keras berseru, "Yesus kasihanilah aku!!!". Baru Yesus berhenti, dan Dia menjawab apa yang diminta oleh Bartimeus.
Nampaknya Yesus juga menunggu, apa kita sungguh-sungguh berdoa kepada Dia? Saya yakin saudara, orang tidak akan berseru, kalau dia tidak sangat memerlukan pertolongan. Dia akan berseru dengan segenap HATI, dia akan berseru dengan segenap suara, TOLONG!!!
Saya tidak suruh, tapi kalau saudara mau prakterk, ambil waktu, di kamar saudara, tutup pintu, saudara berseru kepada Tuhan, "YESUS TOLONG SAYA! TUHAN YESUS TOLONG SAYA!!!"
Dan ini dikatakan berkali-kali, aku berseru, dengan suaraku aku berseru! Aku berseru kepada Tuhan.
Saudara-saudara mau berseru kepada Tuhan? Tuhan nggak tuli, tapi Tuhan juga nggak gugup, kalau saudara berteriak kepada Dia. Berserulah kepada Tuhan! Saudara-saudara, ini nomor teleponnya Tuhan, 22335015818. Tapi jangan pakai handphone saudara, nggak akan sampai-sampai. Yunus 2:2, Yeremia 33:3, Mazmur 50:15, dan Mazmur 81 ayat 8, sama bunyinya, BERSERULAH KEPADA-KU PADA MASA KEPICIKAN, AKU AKAN MENJAWAB ENGKAU! Haleluyah! Berseru kepada Tuhan.
Ayat ke 3; Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya. Aku mencurahkan, ini betul, I pour out my complaint before Him. Kesesakanku kuberitahukan, kata kuberitahukan dalam bahasa Inggris dipakai kata declare.
Ayat ke 6; Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!" I cried out to You, O LORD: I said, "You are my refuge, My portion in the land of the living.
Kata bagianku, di salin my portion, porsiku. Saudara tahu, saudara punya porsi? Saudara tahu nggak, porsi saudara nggak akan ketukar dengan porsi orang. Rejeki saudara tidak akan tertukar dengan orang lain. Itu rejeki untuk saudara. Semua orang sudah ditentukan rejekinya oleh Tuhan, jadi kita tidak boleh iri dan kita tidak boleh sombong. Kita tidak boleh sombong kepada yang kecil rejekinya, kita tidak boleh iri kepada yang besar rejekinya.
Dia dikasih besar rejekinya, karena Tuhan bilang, dia mampu dan Aku percaya dia. Kita dikasih rejeki pas, karena sudah keadaan kita. Orang sedikit rejekinya, karena Tuhan bilang, dia tidak mampu kalau dikasih rejeki besar.
Tetapi Daud bilang, You are my portion. Tuhan porsi saya. Tadi saya sudah bilang, Tuhan yang kasih rejeki. Orang dikasih rejeki besar, rejeki sedang, rejeki kecil. Sekarang Daud bilang, Tuhan rejeki saya. Kalau Tuhan rejeki saudara, saudara nggak bisa bilang, rejeki saya kecil, rejeki saya sedang, rejeki saya besar, nggak bisa. Kalau Tuhan menjadi rejeki kita, nggak usah dah, udah lebih dari segala-galanya. Tuhan rejekiku. Ini dalam percobaan lho!
Dia bilang, You are my portion, O LORD. Dan dia nggak lompat-lompat. Berteriak! Tuhan Engkau rejeki saya!
Di gereja nyanyi aja, aduh... susah amat. Daud dalam percobaan, dia berseru; Oh Tuhan Engkaulah rejekiku. Aku berseru kepada-Mu, Engkaulah tempat perlindunganku. You are my refuge, bagianku di negeri orang hidup. Engkaulah rejekiku di negeri orang hidup. Aku tidak ada hubungan dengan orang-orang mati.
Yesus adalah tempat perlindunganku. Hafal!? Yesus adalah gunung batuku. Yesus adalah perisaiku yang teguh. Yesus adalah tempat aku berteduh. Hafal!? Ku tak takut bahaya, kar'na Yesus menjaga. Gada dan tongkat-Nya, s'lalu menghiburku. Hei ! Nah itu yang kurang, ada hei nya.
Untuk mengingatkan kita, ada amin, saudara? Dia perlindungan kita. Tapi jangan lupa, Tuhan Engkaulah porsi saya. Nggak bisa dikutik-kutik, nggak bisa digarong, nggak bisa! Itu sudah, Tuhan jadi porsi saya. Itu imannya Daud, seperti itu, luar biasa.
Berikutnya, perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.
Lepaskanlah, perhatikan teriakku, attend to my cry, for I am brought very low; Deliver me from my persecutors, for they are stronger than I. Adakalanya kita menghadapi problem yang kelihatannya lebih besar dari kita. Tuhan janji tidak akan memberikan percobaan lebih dari kekuatan kita. Tetapi, baik Daud maupun Paulus, pernah berkata, kami mendapatkan problem yang melebihi kekuatan kami.
Daud berkata, ada musuh yang lebih kuat dari padaku. Dia yang pernah mengalahkan Goliath, sekarang gemetar ketakutan, karena dia menilai ada musuh yang lebih kuat dari pada dia.
Saudara, kita bisa menang di dalam satu peperangan, dan kita bisa takut dalam peperangan yang lain. Kalau saudara pegang Mazmur 142, dan membuka 2 Korintus pasal 1, di sana kita membaca kesaksian dari Rasul Paulus ayatnya ke 8;
Salinan Inggris, itu beban melebihi kekuatan kami. Sudah putus asa. Saudara-saudara, Rasul Paulus pernah putus asa. Itu sebabnya dia bilang, ketika aku lemah, di situ aku kuat. Ketika aku putus asa, datanglah pertolongan Tuhan.
Sama, kita kembali kepada Mazmur 142, ada musuh yang lebih besar dari padaku, yang lebih kuat sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.
Kemenangannya justru dalam ayat ke 8; keluarkanlah aku dari dalam penjara. Bring my soul out of prison. Untuk memuji nama-Mu orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.
Di dalam ayatnya ke 8 ini, dia bilang, keluarkan jiwaku, dalam bahasa Inggirs, dari pada penjara, sebab aku mau memuji nama-Mu.
Saya mau beritahu, penjara itu adalah diri kita sendiri. Roh kita ingin memuji Tuhan, tapi ada penjara. Penjaranya itu ke-akuan kita. Kita malu nyanyi keras-keras. Kita malu menari untuk Tuhan. Kita malu, 'kan kita ini orang berpendidikan? Lulusan universitas Amerika. Masak kita nyanyi seperti ini? Tanpa sadar, badan kita, kedudukan kita, nama kita, jadi penjara roh kita untuk memuji Dia.
Saya kalau sembahyang bedston di Cianjur, saya kadang-kadang tengkurap di hadapan Tuhan. Saya harus mengalahkan penjara diri saya sendiri. Saya harus mengalahkan ke-akuan saya. Kadang-kadang kita menyanyi seperti orang terhormat. Orang nggak perlu begitu. Tuhan cari orang yang membebaskan diri. Dia bebas dari penjara diri sendiri, dan dia menyembah kepada Tuhan. Saudara mau memuji Tuhan?
Kita tanya sekarang, apa yang dinyanyikan Daud? Saudara tahu nggak? Saya tahu apa yang dinyanyikan dia. Kita lihat di dalam Mazmur 57, kita membaca apa yang dinyanyikan oleh Daud. Mazmur 57, tiga ayat terakhir, ayat 10 sampai ayat 12;
Sebelum kita ke ayat 10, kita baca ayat 1 dulu,
Jadi apa yang ditulis dalam Mazmur 142, ini lagunya yang dia tulis. Nah, kita lihat ayat 10 sekarang;
Be exalted, O God, above the heavens; let Your glory be above all the earth. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit. Sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit. Dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.
Saudara pernah dengar lagunya? Ketika dia di gua, saudara bisa bayangkan nggak? Gua, dengan enam ratus tentara, lari dia dari Saul. Tentara Saul lebih kuat. Saudara bisa bayangkan nggak, Daud mulai menyanyi, memuji Tuhan. Aku mau bersyukur kepada Tuhan. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit.
Kita pakai yang Indonesia saja. Tinggikan diri-Mu, mengatasi langit. Tinggikan diri-Mu...karena di dalam gua, ngomong sedikit saja, kedengaran. Itu enam ratus tentara yang setia kepada Daud, lagi mungkin lagi berteduh, dengar nyanyian...tinggikan diri-Mu...lalu satu orang ikut. Tinggikan diri-Mu Yahwe..tinggikan...dua, tiga , empat, akhirnya enam ratus orang ikut nyanyi di dalam gua. Suaranya bersiponga, echo. Menyembah memujui kepada Tuhan, justru ketika sedang dikejar musuh!
Maka, nyanyian yang paling berharga di hadapan Tuhan itu, ketika saudara sedang susah, tetapi saudara tetap menyanyi memuji Tuhan. Ketika saudara sedang sakit, sedang putus asa, tapi saudara bisa menyanyi memuji kepada Tuhan, itu lagu sangat mahal sangat berharga di mata Tuhan.
Saudara-saudara, pengalaman kekristenan, bukanlah pengalaman yang hanya indah saja. Tapi indahnya pengalaman Kristen itu, ketika kita ada di dalam jurang, ketika kita terkekang, ketika kita tersendiri, ketika problem menekan kita, ketika musuh lebih kuat dari pada kita, ketika kita melihat diri sendiri karena tidak ada yang memperhatikan kita, justru kita menyanyi kepada Tuhan.
Dan sekarang yang sedang dicari oleh orang-orang, adalah pemimpin -pemimpin, yang seperti ini. Enam ratus tentara berani mati untuk Daud, karena mereka lihat, Daud memuji Tuhan, sedang di dalam gua.
Siapa malam hari ini ada di dalam gua? Siapa malam hari ini sedang mengalami gua? Gua yang gelap, tidak boleh pasang api, ketahuan oleh musuh. Tetapi ada nyanyian Tuhan. Ada penyembahan. Nyanyi terus bagi Tuhan.
Mari kita berdiri bersama-sama. Haleluyah.

Related Posts:

HANYA TUHAN PERLINDUNGAN KITA

Ayat Pokok: Mazm 142:1-7


PENDAHULUAN

Ada beberapa kali Daud menghadapi bahaya dikejar-kejar oleh musuh yang hendak membunuhnya. Kadang, ia putus asa karena sepertinya ia sendirian dan tidak ada orang yang peduli padanya. Namun, justru di saat-saat Daud merasa sendirian, imannya pada Tuhan bertumbuh. Daud meyakini Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, dan bahkan pada saat yang tepat pasti menyatakan pertolongan-Nya yang tidak pernah terlambat.

Kita, umat Tuhan masa kini pun harus meyakini bahwa Tuhan tidak berubah dalam mengasihi dan melindungi umat-Nya dari upaya musuh menghancurkan hidup dan iman kita. Sekalipun kita merasa sendirian, ingat ada Tuhan yang berdaulat dan peduli. Ingat juga, ada banyak anak Tuhan yang tetap memelihara hati yang dekat dengan Tuhan sehingga mereka peka dan peduli serta mendoakan kita

RINGKASAN

Pemazmur mengeluh karena para musuh yang kuat telah mengejar (ay. 7) dan memasang jebakan bagi dirinya (ay 4b) serta tidak ada orang yang peduli akan keadaan dirinya (5), akibatnya pemazmur merasa lemah lesu (4a, 7).

Maka pemazmur menaikkan seru doa permohonan kepada Tuhan agar bersegera menolong dirinya (2-3, 6-8) supaya ia dapat bersukacita lagi di tengah-tengah orang benar.

Pemazmur yakin bahwa hanya Tuhan yang bisa menolongnya dan melindungi dirinya dari semua musuh tersebut (6).

Penerapan:

Realitas menunjukkan bahwa ketika seseorang sedang menderita banyak orang tidak peduli, bahkan kadang sesama anak Tuhan pun tidak peka. Syukur pada Tuhan, Tuhan peduli.

Berserulah pada Tuhan saat penderitaan menekan diri kita dan percaya bahwa Dia peduli serta mau dan sanggup menolong kita.

Karena meragukan Tuhan peduli atau berkuasa untuk menolong kita. Ingat-ingat masa lalu ketika Tuhan menyatakan kebaikan-Nya atas diri kita. Atas dasar ini, naikkan pernyataan keyakinan dan syukur bahwa Tuhan pasti akan menolong kita pada waktu-Nya.

Apa yang kita doakan ketika menghadapi pencobaan? Daud mengalami pencobaan dari orang-orang fasik yang bermaksud melakukan kejahatan kepadanya. Oleh karena itu, dia berseru memohon agar Tuhan mengawasi mulutnya, sehingga ia tidak mengeluarkan perkataan yang tidak benar, tidak senonoh, dan tidak tepat yang akan membuat situasi menjadi lebih sulit. Mulut yang tidak terkendali dapat mengeluarkan perkataan-perkataan yang membakar, tidak membangun, bahkan menambah kekacauan. Daud juga memohon agar Tuhan menjaga hatinya, supaya dia tidak condong untuk melakukan kejahatan sebagai pembalasan kepada orang-orang jahat, walaupun rasanya wajar jika ia membalas semua perbuatan orang-orang jahat itu setimpal dengan apa yang mereka perbuat pada dirinya. Daud tetap meyakini bahwa Tuhan sanggup untuk menolong dia saat ia menghadapi pencobaan, sehingga ia memilih untuk berlindung kepada Tuhan. Ia tidak membalas, melainkan meyakini bahwa Tuhanlah yang akan membalas perbuatan orang-orang jahat itu.


Saat menghadapi pencobaan, mulut dan hati kita hendaklah dikontrol penuh oleh Tuhan. Mengapa demikian? Karena dari mulut dan hati yang tidak dikontrol Tuhan akan keluar perkataan yang jahat dan yang tidak membangun, sehingga tidak menjadi suatu kesaksian hidup yang baik. Ingatlah bahwa buah Roh mencakup adanya kasih dan penguasaan diri, dan membalas kejahatan dengan kejahatan bukanlah kehendak Tuhan. Serahkanlah kepada Tuhan semua kekuatiran kita di saat kita menghadapi pencobaan. Biarlah doa kita tetap menjadi seperti sebuah persembahan ukupan di hadapan Tuhan! [

Mazmur ini dinyanyikan, di tulis oleh Daud di sebuah gua. Ada dua Mazmur yang di tulis di dalam gua, yaitu Mazmur 3 dan Mazmur 142 , ada satu lagi Mazmur 57. Di dalam Mazmur 3, Daud di kejar-kejar oleh anaknya sendiri. Di dalam Mazmur 142 ini ketika Daud di kejar oleh Saul.

Nah, saudara-saudara, kehidupan dari Daud itu sangat beraneka ragam. Dia pernah senang, dia pernah susah, dia pernah dikejar, dia pernah mendapat kemuliaan, dia diolok, dia dihina, macam-macam, tidak jauh berbeda dengan pengalaman hidup kita.

Nah, saya ingin memperkenalkan kepada saudara, pengalaman Daud dari basic, ke tempat kemenangan. Dari kehancuran dari keputusasaan kepada pengharapan yang tidak pernah menyerah.

Related Posts:

WANITA PILIHAN TUHAN

Ayat Pokok: Rut 4:15


Oleh :


Ayat Mas
“Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.”

Rut 4:15

 

Seiring dengan perkembangan emansipasi wanita, tuntutan persamaan hak antara pria dan wanita semakin nyata. Cukup banyak wanita yang sekarang menduduki posisi-posisi strategis baik dalam pemerintahan maupun di dunia bisnis. Hal yang jarang sekali terjadi pada jaman dahulu. Tuhan memang tidak membeda-bedakan antara pria dan wanita. Ada beberapa tokoh wanita dalam Alkitab yang memang dipakai luar biasa oleh Tuhan. Saat ini bagi seorang wanita, untuk menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan. Tetapi untuk menjadi seorang wanita pilihan di hadapan Tuhan juga bukanlah sesuatu hal yang mudah.

Mari kita coba belajar dari kehidupan Rut, perempuan dari Moab yang menjadi menantu Naomi. Ketika keadaan berubah seketika, suami Naomi meninggal, demikian juga anak-anaknya, Rut menunjukkan bagaimana seorang wanita mengambil keputusan yang tepat, sehingga pada akhirnya Rut menjadi seorang wanita pilihan Tuhan.


Berikut dua hal utama dari pribadi Rut:

 1. Kesetiaan

 “Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” “ Rut 1:16-17 


Ketika suami Naomi maupun anak-anaknya, suami dari Rut juga, meninggal, Naomi menyuruh Rut untuk pulang ke rumahnya. Tetapi Rut mengambil keputusan tetap setia mengikuti Naomi kemanapun dia pergi. Bahkan Rut akan setia hingga maut memisahkan.

Kesetiaan dalam hubungan keluarga menjadi suatu hal yang sulit dijalankan, ketika suatu masalah datang. Ketika keadaan berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa kita harapkan. Ataupun jika diperhadapkan kepada suatu pilihan seperti yang dialami oleh Rut. Banyak hubungan rumah tangga, hubungan suami-istri maupun hubungan antara mertua dan menantu yang tidak dapat diselamatkan oleh karena tidak adanya kesetiaan di dalamnya.

Rut dapat menunjukkan bahwa dia dapat tetap setia, bahkan siap menanggung segala resikonya apapun yang terjadi. Dia mengerti bahwa ketika dia berkomitmen membina hubungan keluarga, dia harus tetap setia sampai maut memisahkannya. Masalah boleh datang, tetapi biarlah sebagai seorang wanita yang mengenal Tuhan kita tetap memelihara kesetiaan dalam hubungan rumah tangga ataupun keluarga kita.

 2.Ketaatan

  “Lalu kata Rut kepadanya: “Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan.”” Rut 3:5

Rut menghormati dan menaati segala yang dikatakan oleh Naomi kepadanya. Dia juga melakukannya dengan segenap hati tanpa keraguan sedikitpun.

Dalam kitab Rut kita dapat melihat bahwa Rut merupakan seorang wanita yang giat bekerja. Hasil pekerjaannya maupun kebaikannya bahkan diketahui oleh banyak orang.

Ketaatan yang dilakukan Rut membuahkan hasil. Pada akhirnya Tuhan memberkati Rut dengan caraNya sendiri.

Ketaatan pasti mendatangkan berkat. Ketaatan di dalam hubungan rumah tangga maupun keluarga juga akan membawa perubahan yang baik.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang wantia janganlah menjadi penghalang untuk menjalankan ketaatan. Ketaatan istri terhadap suami merupakan cerminan bahwa wanita tersebut taat kepada Allah. Ketaatan bukanlah sesuatu hal yang dapat ditawar-tawar. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa suami adalah kepala dalam sebuah keluarga. Dengan menjalankan ketaatan dalam hubungan keluarga, kita akan melihat jalan keluar yang Tuhan berikan dalam setiap masalah-masalah kita. Tuhan tidak pernah berhutang bagi setiap orang yang taat kepadaNya.

Pada akhir kitab Rut diceritakan bahwa pada akhirnya Rut dinikahi oleh Boas. Dan mereka melahirkan seorang anak yang diberi nama Obed. Obed adalah orang tua dari Isai, ayahnya Daud (raja Israel). Tuhan tidak melihat latar belakang Rut sebagai perempuan Moab, tetapi Tuhan melihat kesetiaan dan ketaatannya.

Ketaatan dan kesetiaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan bagi seorang wanita yang menjadi pilihan Tuhan.

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Ams 31:30

 

 

Related Posts:

KEMERDEKAAN KRISTEN



--> --> -->

-->

 Oleh; Pdp. H. Agus Susanto











-->





PENDAHULUAN


Roma 8 adalah " Deklarasi Kemerdekaan" Kristen. Rasul Paulus mengemukakan empat kemerdekaan Rohani yang kita nikmati karena penyatuan kita dengan Tuhan yaitu:







1. Kemerdekaan Dari Penghakiman - Tidak Ada Penghukuman ( Roma 8:1-4 )


Roma 8:20 menunjukkan " Sebab " penghukuman tetapi Roma 8:1 memberikan " Sebab" tidak adanya penghukuman. Dasar untuk jaminan ini adalah ungkapan " ada didalam Kristus ". Karena didalam Kristus tidak ada penghukuman. Didalam Roh Kudus kita memiliki hidup dan kemerdekaan. ( Roma 8:2) 







2. Kemerdekaan Dari Kekalahan - Tidak Ada Hutang ( Roma 8:5-7 )


Tidak ada hutang kepada tabiat yang lama ( Roma 8:12 ).


Orang percaya dapat hidup dalam kemenangan dan tidak perlu kalah, karena kita dapat menyerahkan seutuhnya kepada Roh yang menjadikan kita anak anak Allah yang akan terus memperkaya kita dan membimbing kita ke dalam kehendak Allah.




3. Kemerdekaan Dari Putus Asa - Tidak Ada Kekecewaan ( Roma 8:18-30 ).


Orang percaya tidak perlu menjadi lemah pada masa-masa penderitaan dan pencobaan karena kita tahu bahwa Allah turut bekerja ( Roma 8:28 ) dan bahwa Ia mempunyai rencana yang sempurna ( Roma 8:29 ). Ia mempunyai dua tujuan dalam rencana itu yaitu untuk " kebaikan kita dan untuk kemuliaan-Nya. Penderitaann kita sekarang ini hanya menjamin kemuliaan yang jauh lebih besar pada waktu Yesus kembali. 







4. Kemerdekaan Dari Rasa Takut - Tidak Ada Pemisahan ( Roma 8:31-39 ) .


Tidak ada lagi pemisahan karena kita mengalami kasih Allah ( Roma 8:31-39 ). Kita tidak perlu lagi takut


akan masa lampau, masa sekarang ataupun masa yang akan datang Tidak ada pemisahan antara orang


orang percaya dengan Tuhan. Allah dipihak kita ( Roma 8;32 ). Kristus mati bagi kita ( Roma 8:32 ).


Kristus menjadi pengantara kita ( Roma 8:34 ) dan Yesus mengasihi kita ( Roma 8:35-39).


Tidak adalagi penghukuman, tidak ada lagi hutang,tidak ada lagi putus asa, dan tidak ada lagi pemisahan.




Kita sudah merdeka





LINK PENTING




Related Posts:

KEMERDEKAAN YANG SEJATI

Nats Alkitab : Galatia 5:1
Oleh : Pdp. H. Agus Susanto


Galatia 5:1
“ Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”

PENDAHULUAN
Selama 350 tahun bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda. Pada tanggal 17 Agustus 1945 maka di deklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia lewat pidato Presiden pertama, yaitu Ir. Soekarno. Saat itulah bangsa Indonesia mengalami kemerdekaan. Kemerdekaan adalah saat di mana sebuah Negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya. Dan saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain (kebebasan). Dan sekarang kita memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke-65.

Itulah gambaran kehidupan orang percaya, pada waktu kita percaya kepada nama Tuhan Yesus, masih terlalu banyak pola kehidupan kita terus terjajah. Sehingga firman Tuhan membuka jalan supaya kita sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan. Jika masih ada yang belum sungguh-sungguh, Tuhan mau kita semua mengalami kemerdekaan itu. Bukan lagi dijajah oleh kuasa iblis, dijajah oleh karakter-karakter yang jelek, dan nafsu-nafsu jahat. Dan Tuhan mau kita mengalami benar-benar kemerdekaan sejati, karena Dia segera datang untuk menjemput kita.

Apa yang harus kita lakukan?
a. Berdiri Teguh

Galatia 5:1a: "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh…"
Waktu saya baca dan dengar ayat ini, saya ingat ada ayat di mana ini merupakan gambaran dua macam orang Kristen yang terdapat di dalam Matius 7:24-27, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Di dalam Yakobus 1:25, mengatakan: "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya".

b. Jangan Mau Dijajah Lagi
Galatia 5:1b, "…dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan".
Saya mengutip dari ayat ini "jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" menjadi "jangan mau dijajah lagi" supaya jangan mau lagi diperhambakan oleh dunia. Iblis punya target utama dan tujuan utama untuk kita yaitu supaya kita jatuh ke dalam dosa. Sehingga firman Tuhan katakan iblis seperti singa yang mengaum-ngaum. Ia berkeliling sepanjang hari (24 Jam) untuk mencari celah/lengah, bila ada celah segera masuk membuat porak-poranda. Saya ingatkan supaya hari-hari ini lebih waspada, jangan beri sedikit pun peluang. Sebab segala macam cara/pola ada hipno terapi, hipno marketing dll. Orang percaya hidup bukan kuat gagah kita, tetapi karena Roh Kudus yang memampukan di dalam menghadapi segala masalah.

Related Posts:

ABIGAIL:POTRET WANITA YANG BIJAKSANA


Ayat Pokok: 1 Sam 25:

Oleh: Pdp. Eliawati Winarsih



Pendahuluan:



Abigail adalah seorang wanita yang bersahaja, seorang wanita yang kemungkinan sekali berasal dari keluarga yang tidak punya, itu sebabnya dia harus menikah dengan seorang pria kaya namun bertabiat atau berperangai buruk, namanya adalah Nabal.



Abigail membuktikan dirinya sebagai seorang yang bijak dalam suatu peristiwa yang sangat-sangat krusial.

I Samuel 25 mencatat sekurang-kurangnya ada 3 tindakan Abigail yang mewakili karakteristik orang yang bijak atau dalam kasus ini wanita yang bijak.



 a. Abigail berpikir sebelum bertindak



b. Dia adalah seorang yang objektif. Pasal 25 Abigail berkata : "Aku sajalah ya tuanku yang menanggung kesalahan itu, izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu dan dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia Nabal namanya dan bebal orangnya. Tapi aku hambamu ini tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh." Dengan kata lain dia adalah orang yang objektif, dia mengakui bahwa suaminya itu memang orang yang bebal, jadi dengan kata lain yang salah adalah salah buat dia, yang benar adalah benar.
Abigail mengerti bahwa situasi saat itu sangat kritis, dia harus bertindak dan dia pikirkan masak-masak apa yang dia harus lakukan:
• Dia tahu dia harus berhubungan dengan Daud untuk minta maaf
• Dia tahu dia harus jujur kepada suaminya, maka waktu dia pulang, keesokan harinya dia beritahukan suaminya akan tindakannya itu.
Ini juga yang harus kita miliki sebagai seorang istri atau pun suami yaitu sifat objektif, yang salah tetap salah, yang benar tetap benar, jangan kita langsung berkata ini suamiku, ini istriku salah benar pokoknya pasti benar dan saya akan bela, tidak. Yang salah tetap salah, yang benar tetap benar kita harus berdiri di atas rel kebenaran bukan di atas rel dia adalah suamiku atau istriku. Penting dalam hubungan suami-istri ada yang bisa dan sebaiknya dua-duanya bisa berfungsi sebagai pengawas, sebagai penegur, sehingga hubungan suami-istri bisa bertambah kuat, bisa menjadi lebih dewasa.



c. Abigail mengarahkan orang kepada Tuhan, seperti yang dikatakannya kepada Daud sewaktu dia menghadap Daud. "Oleh sebab itu tuanku demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah Tuhan dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Ampunilah keceroboan hambamu ini, sebab pastilah Tuhan akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh karena tuanku ini melakukan peran Tuhan dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu." Dari sini kita bisa melihat Abigail menggunakan kata Tuhan dengan kata lain dia mencoba mengingatkan Daud untuk tidak berdosa, untuk tidak berbuat jahat, untuk tidak mencari keadilan dengan caranya sendiri. Saya kira ini adalah potret wanita bijak yang kita juga harus miliki sekarang. Istri yang membawa, mendorong anggota keluarganya serta suaminya untuk melihat kepada Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, bagi seorang istri yang hidup berdampingan dengan suami yang tidak seiman tetap ada yang harus dilakukannya untuk mengarahkannya kepada Tuhan.
• Mengarahkan suami atau keluarganya kepada Tuhan melalui perbuatannya. Seperti yang dinasihatkan dalam 1Petrus 3:1. Perbuatan yang saleh, perbuatan yang sungguh mencerminkan kasih Kristus di dalam kehidupannya. Dengan cara itu si suami akan melihat bahwa istrinya berbeda dari wanita lain. Dan apa yang membuat istrinya berbeda karena dia adalah orang yang sudah ditebus oleh Tuhan Yesus dan hidup sesuai dengan perintah Tuhan.

Related Posts:

KEMATIAN

Ayat Pokok:Yesaya 38 : 1
Oleh:Pdt. JE.Awondatu

Hari ini saya ingin membawa firman Tuhan yang kemungkinan tidak menenangkan hati saudara, tetapi saya ingin supaya firman Tuhan ini akhirnya menenangkan hati saudara.
Saya ingin bicara mengenai kematian. Yesaya 38 ayat 1;

    Isa 38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."

Dari ayat ini, kita sudah tahu cerita dari raja Hizkia, bagaimana dia minta ampun kepada Tuhan, dan Tuhan tambahkan usianya lima belas tahun lagi. Justru ketika dia dipanjangkan umurnya lima belas tahun lagi, dia mempunyai satu anak yang jahatnya luar biasa, sampai anaknya itu membakar dua anaknya sendiri, jadi cucu dari Hizkia, dipersembahkan kepada dewa dengan dibakar. Jadi belum tentu umur panjang membawa berkat bagi kita.

Dari ayat ini kita bisa tahu, yang pertama kita mau belajar bahwa Allah memegang kendali diatas semua kehidupan alam semesta ini. Kalau Dia bilang mati, mati. Kalau Dia bilang hidup, hidup. Dia (Allah) datang kepada raja melalui seorang nabi, Yesaya. Jangan meremehkan seorang hamba Tuhan yang dapat karunia nabi. Dia (Hamba Tuhan) menyampaikan firman yang betul kontak dengan hati kita.

Tanpa basa basi, yang dihadapi ini raja, dia (Yesaya) sampaikan firman-Nya, beginilah firman Tuhan, tiga kata, inilah firman Tuhan. Dia nggak bilang, raja, dia nggak bilang baginda, dia nggak bilang permisi. "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."

Dalam bahasa Inggris, dikatakan set your house in order. Urus rumahmu secara teratur. Bereskan rumahmu, in order, secara teratur. Kalau abjad itu, a, b, c, d, e, f...Ini your house. Bereskan rumahmu dengan in order. Karena kelihatannya, keluarga Hizkia ini, nggak karu-karuan. Set your house in order, karena engkau akan mati, dan tidak akan hidup.

Kalau saya jadi Hizkia, saya bahagaia, karena saya dikasih tahu saya akan mati. Tapi kita, tidak seperti Hizkia. Kita tidak tahu kapan kita akan mati. Kalau kita diberitahu kapan kita akan mati, mungkin Pak Rudy yang gemuk ini, bisa mendadak kurus.
Dan apakah reaksi kita kalau kita akan mati? Apakah kita akan sungguh bertobat, atau apakah kita mau berdosa dulu sampai tunggu satu hari sebelum mati, kita baru bertobat. Ada banyak macam-macam orang bereaksi.

Tetapi saya ingin beritahu saudara, lambat atau cepat, kematian pasti datang. Saudara boleh treadmill, pergi ke Dokter di Singapura yang terkenal, saudara boleh check up, dan Dokter diatas Dokter di Indonesia dan Singapura berkata, "You are in excellent condition", sehat, tidak kurang satu apapun, kematian pasti datang.
Saya baru baca Corry Tenbum, seorang saksi Kristus yang meninggal pada usia 91 tahun, dan yang hebatnya, dia meninggal pada hari kelahirannya. Tamu-tamu yang datang bilang, "Aduh ini luar biasa. Dia ulang tahunnya langsung di Kerajaan Sorga."

Kematian itu pasti akan datang. Anak saya saja sudah meninggal. Dia belum 2 tahun sudah meninggal. Apalagi saya yang hampir 60 tahun? Apalagi kita? Waktu kematian ini, tidak ada kaya tidak ada miskin. Kematian tidak melihat perbedaan sosial. Kematian tidak melihat, oh si ini kaya, dia banyak duitnya, dia banyak menyumbang. Oh kalau begitu, aku, kematian, perpanjang dulu. Oh ini orang jahat sekali...Justrus kita lihat terbalik. Orang yang baik, Tuhan ambil. Orang yang kurang ajar, orang berantakan, kenapa kok dia umurnya panjang?

Satu pendeta di Sukabumi, om Rompas, dia lebih tua dari saya, dia ngomong sama saya, "Aduh Yo. Itu jemaat baik sekali. Kalau om mau pergi keluar kota, kemana saja, dia selalu ingat. Biar sedikit uangnya, dia kasih, dua ratus ribu atau dua ratus lima puluh ribu. Itu bapa selalu beri. Dia bukan pengusaha besar. Tapi dia selalu ingat. Aduh...saya senang sama jemaat itu. Luar biasa baik, ramah. Nggak macam-macam, nggak ini itu, nggak. Eh, nggak puguh-puguh Tuhan ambil. Tapi ada jemaat yang 'bertanduk', suka ngelawan, ngomongin saya macam-macam, nggak mati-mati. Heran...."

Saudara, kematian nggak lihat dia jahat apa baik, tidak. Tapi yang pasti kematian itu akan datang. Mati dan hidup itu di tangan Tuhan. Kita buka 1 Samuel pasal 2 ayat 6;

    1Sa 2:6 TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.
    1Sa 2:7
    TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.

Ini Tuhan yang kita sembah. Ini Tuhan yang sedang kita layani. Maka bodoh sekali kita, kalau kita menjauhkan diri dari Tuhan, kalau kita 'bermain-main' dengan Tuhan. Saudara, apa yang jadi nomor satu dalam hidup saudara? Apa yang kita kejar di dalam dunia ini? Sebab, walaupun kita kaya, ataupun kita miskin, kita pasti akan meninggal. Saudara cari kerja, saudara jadi orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes, akhirnya mati.

Nah, bagaimana kita? Apa prioritas kita yang utama? Yang utama selalu yang pertama. If Jesus in not the first in your live, He is not the Lord of your live. Kalau Yesus bukan yang pertama dalam hidup saudara, Dia sama sekali bukan Tuhan saudara. Kalau uang yang utama dalam hidup saudara, Yesus bukan Tuhan saudara. Kalau ketenaran yang utama dari hidup saudara, maka Yesus bukan Tuhan saudara. Kita harus taruh Yesus yang pertama, karena Dia yang memegang komandao, mati atau hidup, kaya atau miskin, Dia yang memegang komando.

Dia bisa bikin saudara kaya dalam hitungan hari, bisa. Tapi ingat, Dia juga bisa bikin miskin. Maka itu, kita harus tahu membawa diri. Dikatakan, set your house in order. Bersiap-siaplah, persiapkan rumahmu, karena hari ini kamu akan mati , tidak akan hidup. Tuhan sudah pilih hari yang terbaik untuk Hizkia, kamu akan mati sekarang. Itu sebetulnya anugerah. Raja Hizkia sedang sakit.

Hidup kita, waktu muda, hujan-hujanan, makan ini makan itu, tidak ada pantangan. Ini boleh itu boleh, apa saja kita makan, semua kita makan. Tetapi kalau sudah tua, mulai...pada kendor. Kulit tangan pada kendor. Itu umur nggak bisa dibohongin.
Kita ini seperti mobil. Tiap lima ribu kilometer ganti oli. Wiper bunyi, ganti karetnya. Lampu mobil mati, ganti. Tabrakan dengan tembok, dibereskan. Ganti ban, "Pak, sudah gundul." Ganti. Ganti seher, ganti. Nanti satu hari kita masuk toko onderdil, "Mau cari onderdil ini..." Pegawai toko ngomong begini, "Model begini sduah nggak dibikin lagi. Pabriknya aja sudah tutup."

Nah manusia itu begitu. Ketika dokter bilang, "Yah, masih bisa hidup, tahan..." Saya, katanya, diproyeksikan oleh seseorang, "Saya memproyeksikan bapak hidup sampai sembilan puluh tahun. Jadi bapa mesti jaga hidup bapa. Jantung bapa saya yang tanggung jawab. Saya ingin supaya bapa meninggal pada usia sembilan puluh tahun."

Mau hidup sembilan puluh tahun atau enam puluh lima , urusan yang diatas. Kapan saja saya sudah siap. Tapi itu bahasanya Tuhan kepada Hizkia, set your house in order. Bereskan rumah tanggamu, kamu akan mati. Artinya apa buat kita? Kita tidak akan mati sekarang. Tapi kita akan mati. Mari kita set our house in order. Mari kita bersiap sedia. Hari ke hari kita siap sedia. Ini muka sudah pada turun. Ada lagu, Indonesia tanah air beta. Pusaka abadi nan jaya...Ujungnya, sampai akhir menutup mata. Mati juga akhirnya. Aduh betul ya, Indonesia itu hebat. Tapi akhirnya, menutup mata. Itu akhir kita, menutup mata.
Mari, kita mau lihat kitab Kejadian pasal yang ke 5 ayat yang ke 3;

    Gen 5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
    Gen 5:4
    Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
    Gen 5:5
    Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.
    Gen 5:6
    Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos.
    Gen 5:7
    Dan Set masih hidup delapan ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Enos, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
    Gen 5:8
    Jadi Set mencapai umur sembilan ratus dua belas tahun, lalu ia mati.
    Gen 5:9
    Setelah Enos hidup sembilan puluh tahun, ia memperanakkan Kenan.
    Gen 5:10
    Dan Enos masih hidup delapan ratus lima belas tahun, setelah ia memperanakkan Kenan, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
    Gen 5:11
    Jadi Enos mencapai umur sembilan ratus lima tahun, lalu ia mati. (ayat 14)
    Gen 5:14
    Jadi Kenan mencapai umur sembilan ratus sepuluh tahun, lalu ia mati. (ayat 17)
    Gen 5:17
    Jadi Mahalaleel mencapai umur delapan ratus sembilan puluh lima tahun, lalu ia mati. (ayat 27)
    Gen 5:27
    Jadi Metusalah (ini paling panjang umurnya) mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati. (Saya capek bacanya. Sebab akhirnya ayat 31;)
    Gen 5:31
    Jadi Lamekh mencapai umur tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun, lalu ia mati.

Ini manusia. Yang paling panjang sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati. Sembilan ratus tiga puluh tahun, Adam, lalu dia mati. Berkurang terus, terus...terus. Dan kita yang umur dibawah seratus tahun, bahkan ada yang dibawah tujuh puluh tahun, masih berani nyanyi, panjang umurnya...panjang umurnya.

Kalau ada yang umur sembilan puluh enam mati, itu baru sepersepuluh umurnya Metusalah. Kita kebanyakan seperdua puluh. Tadi pagi saya baca di Kompas, delapan puluh tiga tahun. Eh, ada satu bapak, dua puluh delapan tahun, meninggal. Anak saya lima belas bulan, meninggal.

Set your house in order, karena engkau akan mati. Bila mati pergi kem'na, sorga atau neraka? Sorga senang kekal mulia, neraka sengsara. Yesus saja...Yesus saja tebus dosaku. Yesus saja, Yesus saja...Jurus'lamatku.
"Oh, saya masih muda om, nggak mungkin saya meninggal." Saya umur enam puluh tahun, sudah sering mengubur anak-anak muda. Ada yang dua puluh dua tahun, saya kubur. Delapan belas tahun, saya kubur. Ada yang empat belas tahun, saya kubur. Yang paling kecil, anak saya sendiri, saya kubur.

Jangan bilang umur. Kematian itu tidak pernah kirim SMS. 'Besok anda akan mati. Persiapkanlah diri anda. Pakailah peti mati yang murah-murah saja. Sepatu juga sepatu tennis saja. Kirim pesan kepada keluargamu. Dari kematian.' Nggak pernah ada sms. Kematian nggak pernah kirim telegram. "Telegram pak, ekspress." 'Besok anda akan mati. Kematian.' Nggak akan telepon. "Hallo, ini siapa?"
"Ini kematian."
"Kematian?"
"Iya..."
"Masak sih, ada orang namanya kematian?"
"Lu denger dulu. Lu besok mati. Gua ini kematian, diutus Tuhan, dari Sorga. Lu besok mati, set your house in order."

Aduh...saudara mau libur juga dibatalin. Mungkin langsung panggil pak Awondatu. "Pak Awondatu, bikin kebaktian. Aku berserah, aku berserah...Pada Yesus Jurus'lamat, aku berserah...Begitu? Apa begitu reaksi kita?

Memang, dia (Hizkia) minta panjang umur, Tuhan kasih. Tuhan kasih lima belas tahun. Tapi tadi saya bilang. Dalam lima belas tahun itu, dia punya anak. Anak ini, jahatnya luar biasa. Jadi umur panjang melebihi kehendak Tuhan...
Wah, banyak raja, banyak presiden, banyak kaisar, dibikin dengan obat, jantungnya supaya kuat. Organ lain sudah pada mati, jantungnya masih, deg deg...deg deg...Termasuk Pak Harto. Dia punya dokter sampai dua puluh. Apa bisa menahan kematian? Akhirnya berangkat juga.

Ini yang saya ingin bawa pesan malam hari ini, betapa bedanya dengan orang yang mengenal Yesus. Filipi pasal 1 ayat 21;

    Phi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Hidup adalah Kristus. Berapa banyak diantara kita yang menilai, hidup adalah Kristus? Berapa banyak diantara kita yang menilai, hidup adalah uang? Berapa banyak diantara kita yang menilai, hidup adalah Kesenangan? Berapa banyak?

Aduh saudara, waktu untuk saya sekarang ini, untuk pribadi, sudah susah carinya. Sudah susah. Hari Minggu ini saya harus wakilkan di Jakarta, karena saya harus ke tempat lain. Hari Selasa depan, habis kebaktian saya harus naik pesawat malam ke Ujung Pandang. Dari Ujung Pandang, jam dua belas malam, harus ke Rantepao, delapan jam naik mobil. Di Rantepao, biar saya belum tidur, saya harus kasih seminar. Malamnya harus KKR. Habis KKR, harus balik lagi ke Ujung Pandang, delapan jam lagi, sampai subuh. Jam sebelas sudah naik pesawat lagi ke Jakarta. Dari Jakarta, sudah harus lagi ke Kerawang. Dari Kerawang, besoknya pagi-pagi harus pulang ke Cianjur. Di Cianjur, baru tidur, sudah harus bedston. Sudah bedston, sudah malam, tidur, kebaktian lagi pagi, ke Jakarta. Balik lagi ke Cianjur. Seninnya harus rapat di Cipanas. Selasa saya harus ke Jakarta. Hampir-hampir tidak ada waktu. Tetapi saya bersukacita, karena hidup saya untuk Kristus. Sibuk untuk Dia.

Itu Paulus berkata, hidupku Kristus. Kalau aku mati, aku untung. Saudara mesti ingat, kalau saudara di dalam Yesus, mati itu 'cuan' (untung) Jangan nangis. Masak orang beruntung di tangisi?

Satu kali saya harus berkhotbah di rumah murid eks Cianjur, yang jadi Gembala Jemaat, meninggal. Pas saya datang sudah mau dibawa ke kuburan, saya khotbah. Salah satu pendeta bilang, "Kasihan ini ibu pendeta. Dari tadi nangis terus, nangis terus." Saya khotbah, "Saudara-saudara, saya bangga kepada bapa ini. Dia sudah senang ditangan Tuhan, dan dia sudah bersukacita. Makanya kalau dia bisa lihat kita, dan kita sedang menangisi kita, dia akan ngomong, buat apa kamu menangis? Aku sudah senang dengan Yesus."

Itu istrinya yang lagi, huk...huk...huk...huuuk, hep! Diam. Sampai akhir kebaktian dia nggak nangis lagi. Sebab saudara kan tahu sendiri, orang Menado kalau ada yang meninggal kan mesti menangis, mesti dilaguin, mesti dingetin lagi waktu dia hidup. Waktu dia dengar firman Allah, hep! Nggak bisa nangis lagi. Sampai dikuburan, dia nggak nangis lagi.

Saudara-saudara, kalau aku mati, aku untung. (Amin...kata jemaat.) Saudara sudah bilang amin loh! Kalau saudara mati, jangan salahin, "Pak Pendeta itu sih, Pak Awondatu sih, khotbah kematian." Jangan! Saudara bilang, untung aku mati. Itu Paulus berkata.
Tapi saya tidak berhenti disitu bacanya. Ayat 22;

    Phi 1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
    Phi 1:23
    Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; (Diam bersama dengan Kristus, jauh lebih baik, saudara. Ayat 24;)
    Phi 1:24
    tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

Dalam bahasa salinan lain, I am torn. Aku ini dirobek, dari dua pihak. Bersama dengan Kristus, aku ingin tinggal dengan kamu. Memang aku ingin dengan kamu, tapi aku juga ingin dengan Yesus.
Menurut Ibrani, tirai itu adalah tubuh Kristus, dirobek juga. Tirai robek di Bait Allah. Tubuh Kristus dirobek diatas Bukit Golgota. Kita juga akan dirobek dengan dua keinginan ini.

Roh kita ingin terus, ingin masuk sorga bersama dengan Kritsus, itu yang lebih baik. Tapi ini daging, masih senang dengan bacang ketan, masih senang dengan baso. Ini daging masih senang dengan keuntungan-keuntungan yang sementara waktu itu, masih senang lihat emas balokan.

Tapi ini roh, aku ingin bersama dengan Kristus. Daging, aduh...bagaimana? Torn, robek! Sampai sekarang ini saya masih pegang keyakinan bahwa, kalau orang Kristen yang sungguh percaya kepada Yesus, dan meninggal sungguh-sungguh di dalam Tuhan, dia iring kepada Tuhan dengan setia, waktu dia meninggal, langsung dia bersama dengan Yesus. Itu saya masih percaya sampai sekarang.

Sebab apa? Waktu Yesus disalib, penjahat yang setiap harinya tidak tahu berbuat baik, tapi waktu dia mati, dia bilang, "Ya Yesus, ingatlah akan daku kalau Engkau masuk di Kerajaan Sorga. Ingatlah akan daku." Dia tidak minta diselamatkan, sebab dia tahu dia jahat. Ingatlah akan daku.
Apa jawaban Yesus saudara? "Hari ini juga, engkau bersama dengan Aku di dalam Firdaus." Penjahat ini mati dengan tenang, mati dengan teduh. Karena dia yakin, waktu dia mati, dia bersama Yesus di dalam Firdaus.

Tidak pernahkah saudara memikirkan hal itu? Waktu saudara menjaga toko, waktu saudara melayani langganan, waktu saudara berurusan dengan teman-teman, tidak pernahkah saudara berpikir bahwa kematian bisa datang sewaktu-waktu? Bahwa dia bisa meminta hidup kita. "Sudah cukup hidupmu. Sekarang Aku minta pertanggungan jawabmu. Kembali, pulang."
Sebab 1 Korintus 6 berkata, kita sudah dibeli dengan harga tunai. Kita harus mempertanggung jawabkan apa yang kita perbuat dalam hidup ini, baik atau jahat.

Seorang wanita di Amerika, yang cerita ini adalah Billy Graham. Billy Graham menulis satu buku, dan saya baca bukunya. Saya menangis, bukan susah, bukan sedih, tapi saya menangis karena besarnya anugerah Tuhan.
Ibu ini harus dihukum mati, karena dia membunuh ibu sendiri, membunuh adiknya dan membunuh suaminya. Apa yang menyebabkan, tidak tahu. Diperiksa oleh ahli-ahli jiwa, tidak ada kelaianan. Jadi dia dihukum mati.
Tetapi ketika dia dipenjara, ada pendeta yang suka jalan-jalan dilorong-lorong penjara, berteriak, "Percayalah kepada Yesus, karena di dalam Yesus ada pengharapan. Walaupun dosamu merah kirmizi sekalipun, Aku akan menyucikan seperti bulu domba, dan putih seperti salju. Percayalah kepada Yesus."

Dia lagi tidur. Waktu dia lagi tidur, dia dengar itu kalimat, "Percayalah kepada Yesus. Walaupun dosamu merah kirmizi sekalipun, Aku bisa cuci seperti salju dan bulu domba." Dia berdiri, dan dia terima Yesus. Saya pendekkan ceritanya.
Dari dia terima Yesus, sampai dia dieksekusi itu enam tahun, dia dikasih kesempatan hidup. Maka dia mulai bersaksi kesana, mulai bersaksi kesini. Dan di penjara itu banyak yang dia menangkan, khusunya penjara wanita, banyak wanita-wanita dimenangkan untuk Kristus.

Dan ketika besoknya dia akan dieksekusi, hari ini, anak Billy Graham yang perempuan, mengunjungi dia. Ketika dia (anak Billy Graham) mengunjungi, sudah ada surat untuk dia. Karena wanita itu sudah ada di kamar, sudah mau dieksekusi.
Waktu dibuka, dia baca. Dia (wanita itu) menulis begini, "Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, atas anugerah kematian-Nya, sama seperti anugerah-Nya yang memberi aku hidup dan anugerah keselamatan-Nya."
Jadi dia sudah tangkap itu rahasia, waktu dia mati itu, dia dapat anugerah. Aku dapat anugerah dari Tuhan, waktu kematian ini, sama seperti aku dapat anugerah waktu aku hidup dan aku dapat anugerah waktu aku diselamatkan.

Saudara sudah punya dua. Saudara sudah punya anugerah waktu hidup. Saudara punya anugerah, saudara sudah diselamatkan. Saya yakin saudara sudah diselamatkan. Kalau saudara belum yakin, saudara diselamatkan, malam hari ini saudara bisa ambil keputusan, dan menerima Yesus. Dan yang ketiga, saudara harus percaya, waktu kita meninggal juga, kita meninggal di dalam anugerah-Nya Tuhan. Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan.
Hanya orang yang benar-benar kenal Yesus, yang tidak takut menghadapi maut. Jadi begini, menurut saya. Saudara itu bukan takut kepada mautnya. Saudara tidak takut kepada kematiannya. Sebab saudara takut juga, mati. Nggak takut, saudara mati. Takut, saudara mati. Saudara takut tuh prosesnya. Ada yang sakit lama. Nah itu yang saudara takut. Nunggu kematiannya. Justru yang jatuh di pesawat ke laut, itu malah waktu jatuh aja nggak sadar dia. Itu mah lebih untung.

Kita sering melihat hal-hal yang besar, kita lupa memikirkan hal-hal yang kecil. Contohnya, denyut jantung. Kita nggak pernah mikir. Hidup aja, bangun aja, tidur aja. Tidak pernah mikir, ini denyut jantung tidak pernah berhenti. Ini jantung nggak pernah istirahat, "Bos, saya istirahat dulu lima menit, ya." Mati kita. Dia hidup terus. Deg deg...deg deg...

Pernahkah saudara berterima kasih, waktu bangun pagi? "Oh Tuhan, terima kasih saya masih hidup." Saya kalau saya bedston dengan jemaat, itu yang saya katakan, "Terima Tuhan, saya masih ada di gereja, saya masih hidup. Terima kasih Tuhan, keluarga saya masih baik. Terima kasih Tuhan, aku ucapkan syukur. Saya diijinkan masih hidup, hidup untuk Kristus."

Saya bisnisman, bisnisman terus. Tapi jadi bisnisman untuk Kristus. Saya guru sekolah. Jadi guru sekolah! Tapi jadi guru sekolah karena Kristus. Saya hanya karyawan biasa. Jadi karyawan biasa, tapi jadi karyawan untuk Krisutus.

Tapi ingat ini jantung. Kecil di dalam kita, tapi kita nggak pernah mikir. Pernahkah saudara berterima kasih? Anak saya mati dipangkuan saya. Ibu saya meniggal dipangkuan saya juga. Karena saya sudah punya pengalaman dengan anak saya, saya tidak begitu takut menghadapi kematian ibu saya. Matanya lihat kesana kesini, saya panggil-panggil, dia nggak jawab. Bernafas satu-satu. Matanya lihat kesana kemari. Terus dia tutup mata, dia tarik nafas. Tidak ditarik lagi. Suster datang, "Sudah meninggal, suster. Nggak usah periksa-periksa, sudah meninggal." Maka ada istilah, sampai hembusan nafas terakhir. Bukan pada tarikan nafas terakhir.

Sakit penyakit, itu bunga kematian. Ini saudara, jari tengah saya bengkok. Dokter di Bandung, suka sama-sama naik motor, mau operasikan saya. Itu waktunya nggak ada.
Saya pernah membaca, fighting the fade, melawan kemunduran. Tentara Amerika berkata, Hero never die. They only fade away. Pahlawan nggak pernah mati, katanya. Dia cuma fade away, dia nggak ada pelan-pelan. Ya apa bedanya dengan mati? Itu kan mati juga?

Saya sudah hampir enam puluh tahun, nanti bulan Agustus. Sudah mesti hati-hati. Kemarin, Selasa yang lalu, mau khotbah, saya mau jatuh. Eeit, kenapa begini? Oh, bunga kematian. Kadang-kadang, aduh kenapa dada sakit? Koyo tempelkan. Hangat, sudah sembuh. Bunga kematian. Ini gigi saya sudah tiga puluh persen palsu. Bunga kematian. Rambut sudah dua warna. Disini sudah botak sedikit, itu bunga kematian. Saudara mau umur panjang, enam puluh, tujuh puluh tahun, mati juga. Yang saya pentingkan, setelah mati itu kemana, saudara?
Sampai saat ini saya tetap yakin percaya, bahwa orang yang meninggal di dalam Tuahn akan dibawa oleh Tuhan bersama-sama dengan Dia. Di dalam 1 Tesalonika pasal 4 ayat ke 13;

    1Th 4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
    1Th 4:14
    Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Yang percaya berkata, amin! Kita akan berkumpul bersama dengan Tuhan. Sekarang saya akan bacakan daftar siapa yang nggak bisa masuk sorga. Bukan saya yang ngomong. Kalau saya, saya tidak ingin lihat salah saudara. Sudahlah kita masuk sorga. "Tuhan, satu rombongan, Tuhan. AMS Sangaji." Yang jarang kebaktian, baru sekali datang, "Ko Yoyo saya ikut dong..." "Iya, ya...udah dah, masuk..." Nggak bisa begitu saudara. Ini ada yang melarang, bukan saya, tapi Tuhan sendiri. Wahyu 22 ayat 15;

    Rev 22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. (Wahyu 21 ayat 7;)
    Rev 21:7
    Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
    Rev 21:8
    Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Matius pasal 10. Ini Yesus sendiri yang berkata. Ayat ke 28;

    Mat 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Dia berkuasa mematikan, Dia berkuasa menghidupkan. Tetapi saya mau mengingatkan kepada saudara, bahwa kita ada pada posisi yang beruntung, karena tubuh dan darah Yesus sudah menebus dosa kita. Dan kalau kita mati, kita tidak usah susah lagi. Semua kekasih-kekasih kita, semua keluarga yang mendahului kita meninggal di dalam Tuhan, sudah ada bersama dengan Tuhan.

Sumber :www.amsjakarta.org

APAKAH ANDA

Related Posts: